Ivy tampak terburu-buru pagi ini. Pukul enam lebih lima menit, ia sudah selesai menyiapkan dua porsi sarapan untuk dirinya dan Kenan. Ia melihat ke atas, dan belum tampak tanda-tanda kedatangan Kenan dari sana. Ia pun bergegas naik. Saat ia masuk ke kamarnya, Kenan baru saja keluar dari kamar mandi.
“Ken, aku sudah selesai masak nih. Kamu masih lama?” tanya Ivy.
Kenan mengernyitkan alisnya, ia melihat jam dinding yang tergantung di kamarnya. “Sepagi ini?”
“Iya. Aku kan dinas pagi hari ini,” jawab Ivy.
“Tapi tetap aja ini kan masih terlalu pagi, sayang.”
Ivy berdecak. “Intinya, kamu masih lama enggak? Kalau enggak, aku tungguin buat makan bareng. Tapi kalau masih lama, aku mau izin buat makan duluan.”
Kenan menghela napas panjang. “Oke, sebentar, ya! Aku tinggal pakai celana sama keme
