Bertahan

1506 Kata

Dara membuka mata saat alarm berbunyi. Hari masih gelap dan dia masih mengantuk. Tangannya memegang bantal di samping dan tak mendapati Dewa berada di sana. "Mas?" Dia menyalakan lampu kamar dan menatap sekeliling. Astagfirullah. Dara mengucap istigfar berulang kali, lupa kalau suaminya sedang pergi berobat di luar negeri. Wanita itu mengambil wudhu dan menunaikan dua rakaat. Doanya masih sama, meminta kesembuhan untuk sang suami dan kelanggengan rumah tangga mereka. Setelah selesai, wanita itu keluar kamar dan berjalan menuju dapur. Tidak ada Bibik mulai sekarang. Wanita paruh baya itu meminta pulang ke kampung untuk menemui anaknya. Berat hati tapi Dara mengikhlaskan. Kini mereka hanya tinggal berdua. Untunglah, sekolah putrinya sudah berpindah ke tempatnya. Sehingga memudahkan

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN