Sepanjang Jalan Kenangan (2)

979 Kata

Kami kemudian menuju ke ruang kepala sekolah, beberapa guruku yang masih mengajar di sekolah ini menyapaku dengan ramah dan aku membalas sapaan mereka dengan ramah.  Beberapa guru perempuan tampak menatap Gio dengan tatapan kagum, aku tersenyum melihat hal itu dan teringat bagaimana teman-temanku dan para karyawati di tempatku bekerja menatapnya. “Ini calon suami kamu, Lia?” tanya Bu Dina, mantan guruku dulu. “Ini, Giovani Abraham, Bu,” aku tersenyum. “Gio… vani Abraham? Namanya seperti familiar,” Bu Dina mengernyitkan dahinya. Aku menduga Bu Dina pasti telah lupa siapa Gio, maklum kami telah meninggalkan  tempat ini selama ini selama belasan tahun. Kami segera memasuki ruangan kepala sekolah ketika seorang guru yang tadi melaporkan kedatangan kami memberitahu kalau Bu Siiwi telah men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN