Part 18_Eric

1050 Kata

Setelah semua kejadian ini, aku meminta Andrian memanggil Edwin untuk masuk ke ruanganku. Ketika dia sudah ada di ruangan ini, dia duduk dengan wajah tertunduk dan bicara dengan suara gemetar, "Maafkan aku, Pa. Tapi aku benar-benar gak tau, ada apa sebenarnya? kenapa keadaan bisa berubah jadi kacau dalam semalam ini?" Aku menghembuskan napas panjang, mencoba membuka pembicaraan ke Edwin dan mencoba untuk menjelaskan duduk persoalan tentang apa yang sebenarnya terjadi, "Oke, Papa akan jelaskan. Tapi janji dulu satu hal, kamu tidak akan menyela semua perkataan Papa, dengarkan, pahami, bagaimana, oke?" Dan aku mulai membuka kisah lama itu, kisah yang sudah aku tutup rapat dan seharusnya tidak pernah aku buka lagi, karena memang hanya akan membuatku sakit dan berdarah lagi. Tapi, demi menjela

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN