Part 21_Gendis

2215 Kata

Maka, demi membereskan urusan Bapak dan Bi Darmi, setelah bicara dengan Bapak, aku ke meja makan dan menemukan Bi Darmi di sana sedang menyiapkan sarapan. Aku bingung sebenarnya mau mulai dari mana, "Bi, buat sarapan apa?" Iya, itu basa basi banget, karena jelas-jelas aku melihat Bi Darmi sedang mengoleskan selain kacang di atas selembar roti yang sudah dipanggang. Bi Darmi terlihat kikuk dan canggung, tidak seperti biasanya, apakah ini karena ucapanku semalam? "Roti panggang sama selai kacang untuk Mbak Gendis, roti panggang dan mentega ditaburi kacang halus untuk Bapak, Mbak. Mau ngopi, Mbak?" Aku mengangguk, dari tadi aku perhatikan Bi Darmi menunduk saja, tidak seperti biasanya, aku jadi sungkan untuk bertanya. Jadi, ya sudahlah, mungkin nanti saja, jika momennya sudah pas. Aku gak ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN