Bab 22. Jalan Terbaik 3

1467 Kata

# Devan dan yang lain mengiringi langkah Maura menuju ke lift. "Aku hampir saja mati lemas di dalam sana. Ponselmu tidak bisa dihubungi dan kau bahkan tidak membaca semua pesan yang aku kirim," ujar Devan. "Max masuk Rumah Sakit. Ponselku kehabisan batere karena aku lupa mengisi baterenya dan ada orang gila yang terus-terusan mengirimkan pesan tidak penting serta meneleponku sejak tadi malam," balas Maura. Devan terdiam sebentar. Meski raut wajah Maura tampak tetap seperti biasa, tapi tatapannya terlihat resah sekarang. "Apa penyakitnya serius?" tanya Devan dengan hati-hati. Maura mengangguk pelan. "Aku harus kembali ke Rumah Sakit karena Max akan pindah ke Rumah Sakit yang berbeda. Apa kau bisa menghandle sisanya?" tanya Maura. Untuk saat ini, Maura memilih untuk membawa Max ke Rum

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN