Sedikit demi sedikit Déra makin mengerti pola pikir Tya yang realistis. Benar memang buat apa baju yang sedemikian mahal bila dipergunakannya hanya sebentar. L ebih baik disimpan dulu uangnya untuk membelikan periode berikutnya. Bukan pelit tetapi memang mubazir.
“Terus biasanya baju-baju dia yang masih bagus tapi sudah nggak cukup kamu apakan?” kata Déra. Dia penasaran dong baju baru beberapa kali pakai sudah nggak cukup tentu nggak mungkin dibuang begitu saja. Terlebih dari orang yang cermat seperti Tya.
“Coba Mas lihat ada tempat penerimaan baju bekas yang digunakan untuk diberikan pada santunan kalau ada musibah atau disalurkan ke panti asuhan atau apa pun. Musibah kan nggak selalu bencana alam, banyak orang kebakaran kan bajunya habis atau kemalingan. Jadi dua atau tiga bulan sekal
