“Kamu ikut aku yuk,” ajak Déra. “Ke mana?” “Ke semua toko aku lah, kita kontrol,” balas Déra “Lho nanti Riri bagaimana Mas? masa kita tinggal begitu saja Mama kan belum biasa,” Tya setengah menolak mengingat Riri masih pergi bersama ibu mertuanya. “Makan siang Riri sudah ada kan? Juicenya Riri sudah ada kan? M asa kita nggak bisa sih? Biarin lah Mama sekali-sekali. Anggap saja kamu tinggal kerja sama ibu. Sama kan? Mereka pernah merawat dan menjaga kita dengan baik, bukan ibu yang tak pernah pelihara anak,” bujuk Déra. “Terus masak makan siang piye?” “Lah orang selama ini nggak ada kamu juga yang masak juga simbok kok. Mama mana pernah masak? Biarin saja Mama pegang cucu biarin dia bahagia.” “Tapi beneran enggak apa-apa?” tanya Tya ragu. Dia sungguh tak enak pergi tanpa pamit.