PAMIT NGELONI

1014 Kata

“Inggih Pak. Saya cuma ngikuti dawuhnya Mama saja. Apa pun yang Mama minta saya akan lakukan karena di sini kan saya nunut, bukan saya tuan rumahnya. Mungkin kalau di gubuk saya, saya akan menentukan menu apa yang pantas saya hidangkan untuk mertua saya kalau beliau datang ke rumah,” kata Tya. Ibunya Nazwa tentu saja merasa sedikit tertusuk dengan kata-kata Tya. Tidak nyelekit tapi menyakitkan. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ “Assalamu'alaykum,” suara renyah seorang perempuan muda menyapa dari pintu saat semua belum sampai ke ruang makan. Tentu saja mereka langsung menoleh. Seorang gadis manis dengan celana pendek dan kaos datang masuk, walau belum ada yang menjawab salam yang dia berikan. “Wa alaykum salam,” sahut-sahutan suara jawab salam tapi tidak bersamaan. Tya melihat siapa gadis manis terseb

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN