“Jangan Ma. Enggak perlu seperti itu. Aku rasa aku bisa kok. Hanya aku yang boleh minta maaf sama Titiek, karena hanya aku yang bersalah. Mama atau Nazwa sama sekali nggak bersalah. Biarkan aku yang bertanggung jawab Ma. Aku yakin walau sulit, Titiek pasti memaafkan. terlebih aku punya fakta aku melakukannya bukan pure kemauan aku, tapi ada faktor eksternal yang membuat itu terjadi.” “Papa doakan yang terbaik untukmu. Walau kamu tak bisa menyanding-nya ( mendampingi atau memelihara langsung ), tapi kamu wajib menafkahinya. Biar Titiek tak terima, biar tak ada kewajiban karena ‘dia bukan anakmu, bukan nasabmu’ tapi kamu Papa wajibkan memberi Riri nafkah.” “Iya Pa, bahkan tanpa Papa doktrin aku sudah menghitungnya dan akan memberikan sejak Titiek hamil, biaya melahirkan sampai sekarang. W