Tya sudah berupaya untuk menjadi istri yang baik dia sudah mau bicara dengan Déra dia sudah mau berbagi peran dengan Déra. Kalau dia tidak belajar tentu tak akan mungkin dia berbagi peran. Tak akan mungkin dia membiarkan Déra untuk mendekati putri mereka. Tapi tetap di mata Déra, Tya masih saja salah. Tya sadar dia masih harus banyak belajar lagi, lagi, dan lagi. Entah sampai kapan Tya bisa menghilangkan trauma itu. Untungnya dulu dia belum punya kekasih karena memang sejak dulu dia belum ingin pacaran dia masih ingin fokus pada pelajaran. Kalau punya kekasih tentu kekasihnya akan melecehkan dia mengejek karena bisa hamil dengan orang lain dan akhirnya akan tersebar ke mana-mana. Untungnya dia masih sendiri sehingga tidak ada yang mengejeknya dengan perkataan bahwa dia selingkuh atau a