CHAPTER ENAM PULUH SATU : Memories Of The Past (3)

2181 Kata

                 Untung saja, di saat begini akal sehat Sesil masih sempat mengingatkan dirinya bahwa ia harus menjadi contoh yang baik bagi para anak buahnya.                 “Nggak apa, Deva. Nggak ada masalah sama sekali. Kamu bilang saja maunya bagaimana. Eng.., sebelumnya, ini kue untuk ulang tahun, atau untuk peringatan apa? Acara kantor, misalnya? Atau apa?” tanya Sesil ramah.                 Tak ingin lebih lama lagi menyusahkan Sesil, Devanno menjawab, “Untuk kejutan ulang tahun Mama aku. Nanti malam. Ya idealnya sih, kuenya sudah sampai sebelum jam setengah dua belas malam ya. Semoga masih sempat untuk pengerjaannya.”                 Hati Sesil nyaris bersorak mendengarnya. Apalagi dia menangkap sedikit keraguan dalam nada suara Devanno barusan, seolah-olah tidak yakin akan bi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN