"Kamu yakin Ra?" Suara Kinan mengintrupsi keinginan Zahra. gadis itu mengangguk pasti, "Yakin banget. kenapa emangnya?" tanya Zahra balik. "Emang dapat izin dari pangeran dokter?" "Aku nggak harus izin dia juga kali non. yang penting itu izin orang tua." jawab Zahra acuh. gadis itu meletakkan alat bengkelnya dan menghapus tangan kotornya pada baju praktek yang ia kenakan. "Orang tua lo kasih izin emang?" kali ini giliran Didi yang bertanya. "Belum tahu sih. makanya nanti mau gue tanyain ke mereka. semoga aja dapat izin." Semua yang di sana mengangguk paham. di hati mereka terlintas do'a agar Zahra diberi izin. jadi mereka bisa camping sama-sama. "jorok banget sih lo ra!" Kinan menatap Zahra heran. heran dengan tingkah Zahra yang benar-benar tidak menghiraukan penampilan. lihat