"Sudah ya... Jangan sedih lagi. Mama kalau marah cuma sebentar." Benny mencoba menghibur Tita. "Aku sedih karena gak bisa bertemu orangtua ku lagi. Hik... hik.. hik..." Tita kembali terisak. "Hei... Kenapa bicara seperti itu? Siapa yang melarangmu bertemu Bapak dan Ibu?" Tanya Benny. Tita menatap ke dalam bola mata Benny. Ada kejujuran di mata Benny. "Aku akan mengantarmu ke Jogja jika Kamu kangen sama Bapak dan Ibu.... Hhmmm..." Benny merapihkan rambut Tita, menyelipkan ke belakang telinganya. Tita terlihat kecewa. Itu berarti Mama dan Papanya harus kembali ke Jogja. Tapi Tita menutupi rasa kecewanya dengan cepat. Dia tidak ingin Benny malah mencurigainya. "Sekarang Kita makan siang dulu. Aku udah lapar banget, Yang..." Benny merengek. Tita tersenyum miris. Dia beranjak dan menggan