Sean dan Mine sudah sampai di apartement. Sean tetap menggendong Mine hingga apartement mereka. Sesampainya di sana, Sean mendudukkan Mine di sofa dan ia bergegas mengambil p3k juga air hangat. “Tahan kalau sakit,” seru Sean dan Mine hanya menganggukkan kepalanya. “Aw! Isshh,” ringis Mine saat Sean mulai mengobati lukanya. “Tahan yah,” seru Sean. Mine menatap wajah Sean yang duduk berjongkok di hadapannya. Sean bahkan membiarkan telapak kakinya menginjak lutut Sean. ‘Sean, kamu selalu ada untukku, kamu selalu menjagaku, melindungiku dan kamu yang paling memahamiku di antara yang lain. Apakah semua ini bentuk perhatianmu sebagai suami? Apa kamu sungguh tidak pernah memiliki rasa suka atau cinta padaku? Walau hanya sedikit saja,’ batin Mine menatap dan memandang wajah Sean dengan teliti