“Aku merindukan kalian!” pekik Harvey begitu pintu terbuka untuknya. Di mana ketiga sahabatnya sudah menunggu, lengkap dengan senyum hangat yang memang tak bisa ia mungkiri, ia rindu. jika dihitung, mungkin sekitar tiga minggu mereka tak bertemu. seharusnya minggu lalu mereka berkumpul bersama, menikmati hari seru sembari menghabiskan makanan yang Ruby buat. Mau dikatakan apa lagi jika Harvey yang justru tak bisa ikut berkumpul bersama. “Kami juga,” kata mereka bertiga dengan kompaknya. Merangsek memeluk Harvey yang agak limbung lantaran pelukan mereka, tapi gadis berambut hitam itu tak jadi soal. malah semakin erat membalas pelukan sahabatnya. “Oh, seharusnya kita lebih hati-hati.” Ruby segera memisahkan diri. menatap Harvey dengan sorot khawatir. “kau yakin, kakimu sudah tak bermasal