Harvey merapikan sudut bibirnya yang sejak awal dipulas lipstik merah menyala. Garis bibirnya yang tipis tapi memiliki senyum menawan lantaran ada lesung pipi kecil di bagian sudutnya, membuat kesan ramah namun misterius tiap kali Harvey memamerkan senyum andalannya. Sekali lagi memastikan penampilannya masih sempurna seperti awal kedatangannya. Tak lupa ia mengirimkan pesan pada Karen, setengah jam lagi acara selesai dan mereka pulang. Harvey mana sudi menginjakkan kaki terlalu lama di sini. Meski ... “Kau serius tak ingin menempati kamarmu, Harvey?” tanya sang bibi sembari merapikan sedikit rambut Harvey yang mengenai pipi. “Padahal aku yakin kamar itu merindukan pemiliknya.” Harvey tersenyum. “Aku tak mungkin memindahkan barang dari hotel ke sini, Bibi Grace. Jadwalku selama di Man