Jacob menyeringai tipis. Berkas di tangannya sudah selesai ia periksa dan kali ini, tak akan ia biarkan Bryan mendapatkan sela menyerangnya lagi. Jacob tak akan sudi bergantung jauh lebih banyak pada digdaya dan kemampuan pamannya itu. Meksi Jacob mengakui, sang paman memang ulung di beberapa bagian. “Ck! Kenapa jadi memikirkan kepiawaian Bryan?” Ia berdecih tanpa sadar. Membuat langkahnya makin menghentak lantaran kesal, kenapa tak segera ia diberi apa yang seharusnya ia miliki. “Andai kejadian waktu itu Mommy tak gegabah mengambil sikap. Aku tak perlu merasa seperti ini.” Langkahnya terayun menyusuri koridor yang mengarah pada kantor pria yang tak terlalu ia senangi ini. semakin hari semakin tinggi bendera perang ia kibarkan. Apalagi jika teringat segalanya, apa pun hal yang menyangkut