Motor matic yang aku kendarai memasuki gang perumahan di mana tempat kosku berada. Dalam pandangan mataku sudah nampak bangunan rumah berlantai dua yang menjadi tempat tinggalku. Akan tetapi yang menjadi perhatianku kali ini adalah mobil yang berhenti di depan pagar. Rang Rover. Mobil yang terlihat begitu kokoh mencerminkan si pemiliknya. Ya, aku tak memungkiri jika penampilan fisik Restu sanggup menggetarkan hati wanita. Tapi itu tidak berlaku padaku. Karena sampai kapanpun rasa benci itu masih tetap tersimpan dengan indahnya di dasar lubuk hatiku. Tak pernah aku bisa melupakan semua kebejatan Restu. Sekalipun aku masih mencoba bersikap baik kepadanya, bukan berarti aku bisa begitu saja membuang rasa marah dan benciku akan perlakuannya dulu. Kupelankan laju motorku harap-harap cemas kar