"Ayo, duduklah, Zi! Kau tak perlu sungkan berada di rumah ini. Karena ini adalah rumah kita bersama." Ucapan Gladis hanya kuturuti. Kini kami berdua berada di dalam ruang keluarga yang berada di samping ruang tamu. Di dalam ruang keluarga ini terdapat satu buah sofa panjang dan satu single sofa, karpet bulu tebal berada di bawah sofa, satu set televisi beserta home theater. Sepertinya akan nyaman jika ruang ini dipakai sebagai tempat untuk mencari hiburan setelah penat bekerja seharian.
Aku duduk di sofa besar bersama Gladis. Kurasa sofa ini masih muat jika ditempati tiga atau empat orang. Dipakai untuk tidur pun kurasa akan sangat nyaman.
"Kau mau minum apa, Zi?" tanya Gladis lalu wanita itu berdiri meninggalkanku tanpa menunggu jawaban dariku.
"Tidak perlu repot-repot. Jika haus aku a
