Aku tak lagi terpikir mengenai perjanjian yang telah aku buat bersama Restu dan Gladis. Semua karena pekerjaan yang menyita waktu dan pikiranku. Sejak pagi aku sudah sibuk menyiapkan segala perlengkapan untuk acara pernikahan Restu bersama Gladis. Acara akad nikah yang dilanjutkan acara resepsi akan digelar satu jam lagi. Kuangkat pergelangan tanganku dan kini sudah menunjukkan pukul tiga sore. Keringat sudah membanjiri tubuhku. Perut yang kini terasa melilit sampai tak aku hiraukan karena rasa panik dan kesibukan. Semua acara akan digelar di tempat yang sama baik itu akad nikah juga resepsinya. Kedua mempelai sekarang sedang berada di salah satu salon untuk merias diri dengan didampingi oleh Rani. Sementara aku lebih banyak berada di hotel tempat acara akan dilaksanakan, menjadi ketua tea