Yana terbangun oleh bunyi alarm. Pukul 5 pagi. Ia mematikan alarm. Yana menarik napas dalam. Ia menoleh ke samping kirinya. Bramanaka masih tidur, sangat lelap. Yana tak bisa melepaskan pandangan dari suaminya itu. Posisi tidur Bram yang telungkup menghadap ke arah Yana membuat Yana bisa melihat wajahnya meski cahaya kamar temaram. "Apa kamu masih Naka yang sama? Apa kamu masih Naka yang penuh misteri kayak kita SMA dulu? Atau kamu udah berubah?" Yana bergumam amat pelan, tak ingin membangunkan Bram. Tangannya ingin menyentuh wajah Bram, namun tertahan di udara. Yana kemudian turun dari kasur, menuju ke kamar mandi. ... Selesai mandi Yana menyiapkan sarapan. Setelah selesai ia segera ke kamar untuk memanggil Bram. Tapi Yana tak menemukan Bramanaka. Yana mengambil ponselnya yang berde