39. Tanah Nagoya 3

1833 Kata

Arick merasakan kepalanya tiba-tiba berputar.  Arick pun memilih untuk menyandarkan tubuhnya di pohon besar. Arick menatap ke bawah dimana Alice masih belum sadar dan kini berada di pangkuannya. Arick lalu kembali memegang perutnya. Rasanya sangat perih, dan darahnya terus saja mengalir. Bisa dipastikan kalau seperti ini Arick akan kehabisan darah. Arick pun melepaskan jacketnya, lalu dia melingkarkan diperutnya untuk menahan darahnya yang terus mengalir. Walau masih saja terus mengalir setidaknya bisa tertahan di jacketnya. Arick pun menatap kembali Alice dan tangnnya dengan lemas memeriksa kembali denyut nadi Alice. Arick memejamkan matanya. Di saat seperti ini kenapa dirinya harus terluka. Hujan pun mulai turun, Arick sepertinya sudah kehabisan tenaga dan tidak bisa untuk membawa Alic

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN