Leon . . “Kembar dok?” tanyaku sekali lagi, untuk meyakinkan apakah aku tidak salah mendengarnya. Benarkah tadi dia bilang kembar? “Benar Pak. Saya ucapkan selamat atas kehamilan istrinya. Untuk kondisi detak jantung dari keduanya normal dan perkembangan janinnya cukup baik,” jelas dokter Intan sembari mencatat sesuatu di dalam buku catatannya. Aku mengangguk mengerti. Pandanganku tak lepas dari monitor yang memperlihatkan dua gumpalan gambar yang belum begitu jelas. Yang pasti mereka hidup dan bergerak. Beginikah rasanya akan menjadi orang tua. Tak terasa mataku mengembun melihat setiap gerakan yang dilakukan janin di dalam perut Raina. Sungguh maha suci Allah dengan segala ciptaannya. Bahkan di dalam perut wanita mungilku kini sudah bersemayam dua Jagoan kecilku. Sehat-sehat