Kinan menangis tersedu-sedu. Ia bingung dan tak tahu harus berbuat apa, terlebih pria yang kini ada di hadapannya adalah seseorang yang baru saja ia kenal semalam. Usianya yang masih muda, baru saja lulus sekolah, membuatnya dihantui rasa takut. Ia takut tak ada pria yang mau mendekatinya lagi. Terlebih, ia khawatir kekasihnya yang sedang dinas di luar Jawa akan marah jika mengetahui bahwa ia bermalam dengan pria lain. “Aku bilang jangan pergi!” seru Kinan dengan suara yang terisak. “Tapi aku hanya ingin keluar membeli pakaian untukmu,” balas Wahyu tenang. “Aku tidak peduli! Aku hanya ingin tanggung jawabmu!” Kinan berteriak, gemetar. Suhu tubuhnya mulai tak stabil. Rasa khawatir yang mencekam membuat Kinan jatuh sakit, dan Wahyu yang mendengar teriakannya malah tertawa pelan. “Kenap