Jangan Pacaran sama Lukas, Lun!

1217 Kata

Baru saja perempuan itu ingin melangkahkan kakinya, ponselnya berdering panjang. Sebuah panggilan video dari Nisa dan Desi membuatnya harus buru-buru menggeser tombol hijau, karena Luna rasa ia juga perlu menceritakan beberapa hal tentang pengalamannya semalam yang cukup menyenangkan. "WOI! LUNA KENAPA NGGAK BALIK-BALIK!" Baru saja Luna menggeser tombol hijau, wajah Nisa dan Desi sudah menyeramkan saja menanyakan mengapa dirinya tak kunjung kembali ke Malang. Luna melambaikan tangannya di depan kamera. Senyumnya cerah secerah sinar mentari pagi ini. "Hallo, Nisa. Hallo, Desi!" ucapnya menyapa mereka berdua. Luna tersenyum lebar, padahal Nisa dan Desi telah menunjukkan senyum kesalnya. "Kapan pulang, Lun?" tanya Desi dengan nada bicaranya yang berubah datar. Luna menggeleng. "Ngga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN