Satu-satunya alasan Lukas bersedia diajak terjun ke dapur siang-siang seperti ini karena ibunya yang sedang tidak ada di rumah. Entah pergi ke mana wanita paruh baya itu, Lukas tidak peduli. Yang pasti, berdua bersama Luna jauh lebih baik dari pada harus melihat ibunya barang satu detik saja.
Jika memang durhaka, hal itu jauh lebih baik dari pada emosi yang mungkin memuncak ketika Lukas berhadapan langsung dengan ibunya. Lebih baik ia tidak pernah bertemu wanita itu atau ia akan benar-benar menjadi anak yang durhaka karena mungkin semua yang ada di kebun binatang akan keluar dari mulutnya ketika emosinya tak lagi tertahan. Ibunya tidak pernah membuat masalah, tetapi apapun yang dilakukan wanita itu pasti selalu salah di mata Lukas. Benar-benar laki-laki itu tak bisa lagi menerima ibunya
