“Ara.. Hati-hati. Berkabar ok?” Malika mengantarkannya ke bandara. Addara tertawa, “Aku sudah biasa pergi bukan? Kenapa kamu seperti mellow begitu?” “Entahlah.. Gara-gara kejadian Ghani, aku seperti butuh sahabatku. Lagi tidak ingin sendiri,” Malika menarik nafas panjang. “Aku tahu seseorang lain yang akan membuatmu terus tersenyum, dan tidak lagi mellow!” Addara tersenyum lebar. “Siapa?” Malika menunjukkan wajah penasaran. “Pengacaraku! Siapa lagi kalau bukan Maha Abimana. Pengacaraku yang super hebat!" Addara mengedipkan matanya. "Kalian makin akrab saja, jangan-jangan nanti sahabatku meninggalkanku? Huuu..” Addara menyikutnya perlahan, “Selain itu, hari ini sidang pertamaku bukan! Pantau terus.. Temani dia!” Malika langsung tersipu malu. “Maha lucu juga bukan? Dia ganteng, g