“Kamu sangat jago membujuk.. Mungkin bidangmu seharusnya sales and marketing, bukan seorang chef,” Addara tersenyum manis. Ia merangkul leher Aksa dan menariknya mendekat. Tangannya perlahan mengelus pipi kekasihnya, "Aku sayang sekali lelaki bernama Aksa Pradipta.. Dan.. Mmm.." “Jawab aku Addara Laksmi!” Aksa mendesah di telinganya.. “Don’t make me go crazy.. Jangan membuatku gila..” Addara tertawa… “Kenapa kamu sangat tidak sabaran?” “Tidak ada yang bisa membuatku sabar kalau itu soal kamu. Apa yang aku rasakan seperi meledak-ledak di tubuhku. Aku bukan lagi Aksa yang dulu. Kalau kamu tidak menjawab OK atau IYA, bahkan aku bisa menangis," Aksa merajuk "Dan, please, jangan membuatku menangis.. Aku tidak biasa, tapi mungkin saja terjadi,” Aksa menggelitik Addara dengan pelan. “A