“Apa aku terlalu berterus terang?” Aksa menggaruk rambutnya. Addara diam membisu, bingung harus menjawab apa. “Maafkan kalau kata-kataku membuatmu tidak enak. Aku tidak bisa menahannya lagi,” Aksa tidak enak hati. Addara mengangkat wajahnya dan tersenyum menatapnya, “Tidak apa-apa.. Aku turun ok?” “Apa boleh aku temani?” Aksa menawarkan diri. “Aku senang kalau kamu menemaniku.. Hanya saja, ini sudah larut malam. Aku, mmm..” Addara bingung dengan kata-kata selanjutnya. Intinya dia hanya tidak mau kalau ada yang melihatnya bersama dengan Aksa dan menimbulkan salah paham. Untungnya Aksa memahami maksudnya, chef tampan itu berkata, “Ok, aku mengerti.. Mungkin tidak hari ini, tapi mungkin lain hari..” “Terima kasih atas pengertiannya. Bye..” Addara tersenyum dan mulai melangkah ke arah l