“Ara.. Tolong jangan salah paham, aku bisa jelaskan! Kita di sini hanya soal pekerjaan,” Daffa mendekat ke arah Addara. “Daffa, suka-suka kamu.. Mau pekerjaan atau tidak, sudah bukan urusanku lagi,” Addara bicara dengan keras dan menatap Daffa dan Friska bergantian. Ia mencoba tegar dan berani, “Aku tidak mempermasalahkan. Hanya saja, melihat kalian berdua di hadapanku, berhasil mengganggu mood-ku..” Addara diam, tubuhnya gemetar. Ia tidak suka melihat Daffa dan Friska bersama. Memori malam itu serasa kembali. Tubuhnya bereaksi. Ia tidak bisa berpura-pura biasa saja. Aksa mendengar Addara bicara dengan lantang. Ia pun dengan kaget memperhatikan ke arah mereka. Apa yang terjadi? Ia berniat mendekat dan mengetahui situasi. Aksa merasa kalau Addara sepertinya terganggu melihat D