BAB 9

1534 Kata

“Boss calling” Zee menekan tombol hijau di layar, ia meletakkan ponsel itu di telinga kiri, “Iya pak,” Zee, meletakkan tasnya di meja. Jujur tadi malam ia sulit tidur, memikirkan kata-kata puitis Erik. Ia mengerti setiap kata yang Erik ucapkan. Dalam penalaran paling sederhana, dia telah hilang kebahagiaanya. Ia juga melihat dia menahan tangis, melampiaskan penyesalannya tentang hidup. Oke, menangis merupakan mekanisme alamiah seseorang dari hati nurani paling dalam. Semalam ia juga ikut menangis melihat linangan air mata. Sebenarnya simpel saja dia hanya perlu bersyukur maka hidupnya tenang. Memiliki harta berlimpah, tunangan cantik dan tak kalah kayanya. Ia sekarang tahu bahwa manusia itu tidak ada yang sempurna, walau memiliki harta berlimpah sekalipun. Ah, dia membuat semuanya men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN