Andreas merebahkan tubuh Hanna di kursi belakang mobil bersama dirinya. Seorang sopir yang tidak lain pengwal dan juga anak nuah terbaik menjalankan kendaraan menuju villa pribadi yang jauh berada di luar pusat kota. Sebuah pulau di tengah laut yang hanya bisa dimasuki dengan helicopter dan kapar kecil saja. Hanna tidur lelap karena pengaruh obat bius yang Andreas suntikan. "Hanna Sayang, kamu adalah milikku, jangan harap bisa lari dariku." Andreas mengusap pipi Hanna yang berbaring di pangukuannya. "Kamu akan bangun ketika kita sudah sampai di istanaku." Andreas tersenyum penuh kemarahan. Dia tidak ingin menyakiti wanita itu, tetapi kebohongan dan penolakan Hanna membuat jiwa kelamnya muncul. Mobil berhenti di sebuah lapangan dengan helicopter telah menunggu. Baling-bali