Hukuman

1084 Kata

Suara pintu tertutup terdengar begitu keras hingga membuat Hana terlonjak. Apalagi saat dirinya sudah berada disebuah ruangan tertinggi di salah satu perusahaan. Satu ruangan dengan pria bergelar suami yang kini membelakanginya. Tangannya ia sampirkan di saku celana, dengan fashion jas kerja. Lengkap dengan sepatu mengkilap di kakinya. Keterdiaman Ziko membuat suasana mencekam. Dari kejauhan, Hana dapat melihat Ziko yang sedang memperhatikan bagian depan café tempatnya bekerja yang sedang diobrak abrik alat berat. Hana meneguk saliva kuat, dia masih tidak percaya jika cafe tempatnya bekerja sejak dulu itu milik Ziko. Pria tampan, cerdas dan kaya yang selalu muncul di majalah. Mengakuinya atau tidak, pria itu kini adalah suaminya. “Kau mau mengakui sesuatu?” tanya Ziko masih di posisi ya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN