Chaeri duduk dan menatap White. Pria itu juga menatapnya. Sayup-sayup terdengar suara desiran angin di luar sana. Hawa dingin menusuk dan membekukan bibir.
“Chaeri.” White mengulurkan tangannya, membelai lembut pipi Chaeri yang terasa dingin. Wanita itu mendekatkan wajahnya dan mengecup pelan bibir White. White membuka pengait gaun hitam Chaeri. Perlahan tangannya turun sampai ke pinggang sambil menarik risleting yang mengunci gaun Chaeri.
Kulit putih Chaeri terpapar indah. Sentuhan halus tangan White membuat bulu halus di tubuh Chaeri meremang. Chaeri memejamkan mata erat. Tubuh White kini berbaring dengan Chaeri yang berada di atasnya. Mereka berbagi napas dan liur. Saling mengecup dan terbuai dalam ruang kenikmatan.
Diego dan Flupy memilih pergi seakan cukup memahami sang tuan yang k
