Haris menyuap makanan ke dalam mulut, mengunyahnya perlahan sembari memejamkan mata menikmati setiap rasa yang dicecap oleh lidahnya. Meski Haris tahu jika makanan ini Arni lah yang memasak, tetap saja Haris merasa bahagia sebab Rhea sendiri yang mengantar makanan ini untuknya. Lagi enak-enak makan, ponsel yang sejak tadi sudah ia masukkan ke dalam tas kerja justru berdering dengan nyaringnya. Terpaksa Haris beranjak berdiri meninggalkan makannya untuk menuju sofa ruang tamu tempat ia meletakkan tas miliknya. Rasa bahagia Haris makin membuncah dikarenakan sang ibu yang sedang menelpon. "Assalamualaikum, Bu!" sapa Haris sopan dengan nada penuh kelembutan. Haris memang begitu santun dan menyayangi bapak dan ibunya. Hampir tidak pernah berucap kasar apalagi sampai marah-marah dengan ibuny