Tepat jam tuju pagi Kamerun harus berlari dari kediaman pamannya kearah sekolah. Sial! Karena semalam ia tidur terlalu malam paginya ia harus berlarian menuju sekolah,tepat didepan pintu gerbang sekolah Kamerun berjongkok sembari mengatur nafasnya perlahan. "Ahirnya sampai!" Serunya. Namun saat melihat pintu gerbang yang sudah tertutup,Kamerun kembali mendengus kesal. "Kampret bener dah hidup gue!" "Bukan cuma lo! Gue juga." Seketika Kamerun memalingkan wajahnya kesamping dan terlihat cengiran bahagia dari Topas. "Lo udah sembuh? Bukannya lo harus dirawat dirumah sakit?" Topas lagi-lagi tersenyum sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Semalam gue mohon-mohon sama dokter Nathan dan ahirnya bisa pulang gue. Tentunya dengan perjanjian bersyarat" Kamerun merangkul bahu Topas da