Bab 18. Kejanggalan

1009 Kata

Di koridor kampus yang ramai, Jasmine berpapasan dengan Sabrina. Dengan langkah yang pelan, dia berjalan sambil berharap agar tak ada komunikasi di antara mereka. Namun, harapannya sirna begitu saja karena dia sudah menjadi target. Sabrina mendorong Jasmine ke dinding, memerangkapnya dengan tangan, sementara mulutnya tetap sibuk mengunyah permen karet. "Jam pelajaran akan segera dimulai," ucap Jasmine dengan suara rendah. "Kenapa kau begitu antusias belajar? Bahkan, tugas akhirmu selesai lebih cepat daripada milikku. Jangan terlalu sombong, Jasmine. Mengapa selalu ingin mendahului yang lain? Sadarlah bahwa tempatmu seharusnya di belakang," ucap Sabrina sambil menarik Jasmine, merangkul bahunya, dan mengubah arah langkah mereka. "Aku harus ke kelas." Jasmine memberanikan diri untuk meno

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN