Kuy, komen sebanyak-banyaknya buat part ini Kenapa cerita ini harus dilanjut sampe ending? Happy Reading ya ❤️❤️ Sebelum mengiyakan ancaman Aderaldo, Naara memastikan satu hal terlebih dahulu dengan pria itu. "Berikan aku alasan yang masuk akal dengan perintahmu yang tiba-tiba ini? Aku tidak akan mengikuti ucapanmu jika kau tidak memberikanku penjelasan." pinta Naara yang berada dalam pelukan Aderaldo. Pria itu mengecup bibir tebal Naara yang menjadi salah satu candunya saat ini. Alis tebal pria itu terangkat satu sambil menatap Naara lekat, pipi wanita itu merona merah, tapi ekspresinya tetap saja terlihat kesal. "Aku tidak suka lingkungan kotor seperti apartemen sampahmu ini. Semuanya membuatku mual dan sangat tidak nyaman. Bagaimana bisa kau tahan hidup di apartemen sempit dan k