Bab 22 Ancaman manis.

2126 Kata
Seketika itu pula Diandra begitu terkejut ketika mendengar apa yang lelaki tampan di depannya itu katakan karena memang Diandra di saat ia melakukan itu dengan orang yang tidak dikenalinya membuat pikiran Diandra terus memikirkan hal itu, ia pun juga terus berusaha mencari tahu tentang siapa sebenarnya orang yang tengah bermalam dengannya dan mengambil kesuciannya saat itu hingga membuat Diandra merasa jika dirinya sudah tidak berharga lagi karena ia sudah tidak memiliki sesuatu yang begitu penting dalam hidupnya bahkan ia saat itu sudah seperti terbiasa melakukannya dengan Gerry kekasihnya namun belakangan Diandra merasa jika Gerry sesudah menduakan cintanya bahkan terlihat lelaki itu tampak semena-mena padanya seolah tidak ingin Diandra tahu tentang kesibukannya dan lelaki itu juga terlalu mendominasi dalam hubungan keduanya namun Diandra tidak pernah mempermasalahkan hal itu karena memang ia sangat mencintai Gerry bahkan ketika Diandra ingin marah pada kekasihnya itu karena sudah meladeni wanita yang bernama Neyra tetapi Diandra tidak bisa melampiaskan kekesalannya itu pada sang kekasih akhirnya dia hanya bisa diam dan mencoba mencari tahu sebenarnya apa yang sudah terjadi dan kebetulan saat itu Gerry sudah akan masuk ke dalam ruang kamarnya tersebut dan di dalam otak Diandra saat itu meskipun Ia begitu Ingin tahu kelanjutan ucapan dari Rey tetapi saat itu ia hanya bisa mendahulukan dan mementingkan hubungannya dengan Gerry. "Iya Rey aku tahu itu begitu penting dan memang selama ini aku tengah mencari keberadaan orang tersebut. Tapi sekarang ada yang jauh lebih penting lagi. Jadi kamu lebih baik pergi dari sini, oke? dan biarkan aku sendiri saja, ayo cepat pergi Rey!" ucap Diandra saat itu yang berusaha mendorong tubuh bagian belakang Rey agar lelaki itu segera pergi meninggalkan tempatnya baru saja keduanya hampir sampai di depan pintu kamar hotel yang Diandra tempati saat itu dari luar sudah terdengar beberapa kali ketukan pintu kamar tersebut tanda ada orang yang berada di luar pintu kamar yang Diandra tempati dengan perasaan was-was dan degupan jantung yang tidak menentu akhirnya Diandra hanya bisa menarik kembali tubuh Rey ke dalam ruang kamarnya dan membuat lelaki itu bersembunyi di dalam kamar mandi, bagi Diandra hanya itu jalan satu-satunya agar ia terbebas dari masalah-masalah ketika Gerry datang ke tempatnya dan menurut Dindra meskipun Rey mengetahui hubungannya dengan Garry bagi Diandra itu tidak masalah yang membuat semuanya menjadi serba salah adalah ketika Gerry nanti mengetahui jika di dalam ruang kamar Diandra ada Rey di sana, lelaki yang Gerry tidak suka. Akhirnya gadis itu pun memilih untuk menyembunyikan Rey terlebih dahulu. "Sebaiknya kamu berada di dalam kamar mandi saja Rey, ada orang yang mau datang kemari dan aku tidak ingin jika sampi orang itu tahu bahwa kamu ada di dalam kamar aku. Aku tidak mau orang itu berpikir yang tidak-tidak! mengerti?" ucap Diandra saat itu sembari menarik tangan Rey berbalik arah ke arah yang lain, yang awalnya gadis itu mendorong tubuh lelaki itu menuju ke arah pintu kamar hotel. Kini Diandra menarik tangan Rey menuju ke arah kamar mandi. "Tunggu! Di maksud kamu itu apa?" ucap lelaki itu yang berusaha menolak apa yang Gadis itu lakukan. Rey tidakengerti kenapa Diandra sampai melakukannya. "Sudah Rey, kamu menurut saja Rey, jadi masuk ke dalam kamar mandi dan diam di sana sampai aku membuka pintu kamar mandinya Apa kamu mengerti? karena ada orang yang akan datang kemari jadi sebisanya nanti aku akan meminta orang itu untuk pergi secepatnya jadi tolong kamu tetap di dalam kamar mandi dan diam saja di sana," balas Diandra kemudian yang lalu segera mendorong masuk tubuh Rei ke dalam kamar mandi dan menutup pintu kamar mandi itu rapat-rapat barulah saat itu Diandra berjalan dengan bergegas menuju ke arah pintu kamar hotelnya, gadis itu lalu menata rambutnya agar tidak terlihat berantakan sebelum Dindra memutuskan untuk membuka pintu kamar tersebut barulah setelah ia selesai menata rambutnya kembali Gadis itu segera membuka pintunya dan di sana memang terlihat Gerry yang tengah berdiri mematung di depan pintu kamar Gadis itu dan tanpa aba-aba tanpa permisi lelaki itu segera nyelonong masuk ke dalam kamar Diandra begitu saja, gadis itu pun bertingkah biasa saja agar Gerry tidak berpikir macam-macam atau curiga padanya. "Bukankah Kak Gerry ada janji dengan Neyra pukul sembilan malam ini kenapa Kak Gery bisa berada di sini? Bukankah harusnya Kak Gerry bersama dengan Nayra sekarang?" ucap Diandra saat itu pada lelaki yang ada di hadapannya namun Gerry tidak ingin menjawab pertanyaan Gadis itu dan juga tidak ingin memberitahu apapun pada Gadis itu karena memang Gerry merasa jika gadis itu tidak berhak menanyakan sesuatu apapun padanya. Gerry segera melangkah mendekat menuju ke arah Diandra berada kemudian lelaki itu segera memeluk tubuh gadis itu sembari menenggelamkan wajahnya tempat kebagian sisi samping lekuk leher hingga bahu Diandra di sana dengan beberapa kali ciumannya yang seakan tengah menyerang Diandra saat itu. "Tunggu Kak Gery jangan seperti ini," ucap Diandra saat itu sembari menghadang tubuh lelaki itu di sana dengan kedua tangannya yang sedikit mendorong tubuh bagian depan Gerry hingga membuat lelaki itu menghentikan aktivitas ciumannya sesaat. "Apa yang salah?" tanya Gerry. "Jangan sekarang kak Gerry!" balas Diandra kemudian. "Kau berani menolakku Diandra?" ucap Gerry kemudian pada kekasihnya saat itu di mana Gerry tidak menyukai penolakan dalam bentuk apapun terlebih lagi yang Gadis itu lakukan. "Tidak kak Gerry, bukan seperti itu Aku tidak bisa menolakmu Kak Gerry tapi sepertinya malam ini aku begitu lelah jadi bisa kakak Gerry biarkan aku sendiri dan bisakah kak Gerry keluar sekarang aku benar-benar merasa ingin istirahat," ucap Diandra saat itu yang tidak seperti biasanya membuat Garry sedikit curiga pada Gadis itu di sana. "Ike baiklah jika kamu ingin beristirahat lebih awal kalau begitu aku numpang ke toilet sebentar untuk membuang hajat kecil jadi apakah kamu juga akan melarangku Diandra?" ucap lelaki itu kemudian pada Diandra dan Gadis itu segera menarik tubuh Gerry dari tempatnya hingga membuat lelaki itu jatuh ke dalam pelukan Diandra. "Tunggu kak Gerry bagaimana kalau kita malam ini jalan-jalan sebentar di luar aku rasa itu juga sedikit bisa membuat rileks kita," ucap Diandra kemudian yang lalu meraih jemari tangan Gerry kemudian menarik tubuh lelaki itu begitu saja dari tempatnya. Gerry pun hanya bisa mengiyakan apa yang Gadis itu inginkan hingga keduanya sudah berhasil keluar dari dalam ruang kamar hotel Diandra saat itu. "Kenapa gerak-gerik kamu hari ini begitu berbeda Diandra? apa kamu menyembunyikan sesuatu dariku cepat kamu katakan dan bilang padaku jika tidak kamu akan menyesalinya Diandra," ucap lelaki itu kemudian pada Diandra seolah menekankan pada Diandra bahwa jika Gerry mau, Gadis itu bukanlah siapa-siapa baginya. "Bukan begitu Kak Gerry tapi aku merasa jika tubuhku rasanya pegal-pegal semua mungkin itu karena aku akan datang bulan kali ya kak?" ucap Gadis itu kemudian. "Lalu kalau memang kamu mau datang bulan Kenapa kamu mengusirku keluar seperti ini Diandra bukankah lebih baik kita berada di dalam kamar agar aku bisa memijitmu?" ucap Gerry kemudian pada Gadis itu sembari mendorong pelan tubuh Diandra ke arah belakang hingga punggung Gadis itu membentur perlahan dinding tembok yang ada di belakang punggungnya saat itu. "Aku ingin sekali kak Gerry, tapi apakah kak Gerry tahu kalau kita berada di dalam ruang kamar pastilah Aku tidak ingin hanya sekedar pijitan saja yang aku dapatkan dari Kak Gary tapi juga hal lain yang ingin aku lakukan bersama dengan Kak Gary. Apakah kak Gerry tahu itu?" ucap Diandra saat itu balik pada lelaki yang ada di hadapannya dan terlihat Garry pun kemudian tersenyum untuk menanggapi ucapan dari Diandra lelaki itu kemudian menarik dagu Gadis itu menuju ke arahnya dan sedikit mendongak naik menatap ke arah wajahnya Garry kemudian mencium bibir Diandra untuk beberapa saat untuk sesaat Diandra dan juga Gerry hanyut dalam ciuman panas di sana namun saat itu juga Diandra segera teringat jika di dalam ruang kamarnya masih ada seorang lelaki yang pastinya tengah menunggu kedatangan dirinya untuk membuka pintu kamar mandi. "Kak Gerry cukup Aku khawatir nanti jika ada yang melihat kita jadi bisakah kita bergegas untuk pergi jalan-jalan?" ucap Diandra saat itu dengan alasannya namun Gerry hanya bisa mengernyitkan kedua alisnya seolah tengah mencium suatu penolakan dari gadis itu. "Tidak Diandra sayang sepertinya kita tidak bisa jalan-jalan malam ini karena kamu harus istirahat. Bukankah kamu sendiri yang bilang jika tadi tubuhmu rasanya pegal-pegal dan harusnya kamu mempergunakan waktumu untuk istirahat bukannya untuk jalan-jalan bersama denganku. Ya sudah kalau begitu cepat istirahat aku juga akan kembali ke kamarku," ucap Gerry kemudian pada Diandra, Gadis itu pun langsung mengiyakan apa yang Gerry katakan saat itu setelah Gerry terlihat pergi meninggalkan Diandra dan masuk ke dalam ruang kamarnya sendiri Diandra segera berjalan cepat menuju ke arah kamarnya lagi dan Gadis itu segera berlari menuju ke arah kamar mandi. "Rey apa kamu baik-baik saja di sana?" ucap Diandra saat itu ketika ia baru saja membuka pintu kamar mandi dan Rey di sana yang masih berada di dalam kamar mandi tersebut hanya bisa menyunggingkan senyum paksaan ke arah Diandra berada. "Ya Aku masih di sini, tetap di sini seperti orang yang tidak waras menunggu seseorang yang entah sampai kapan akan membuka pintu kamar mandi dan anehnya kenapa aku harus patuh padamu untuk berdiam diri di sini bukankah lebih baik jika aku pergi dan kembali ke kamarku merebahkan tubuhku di atas pembaringan yang nyaman bukan berdiam diri di dalam kamar mandi yang lembab dan juga dingin ini?" ucap Rey saat itu yang nerocos tiada henti seolah lelaki itu benar-benar ingin marah pada Diandra namun ia tidak bisa marah karena ia belum tahu siapa lelaki yang datang ke kamar gadis itu tadi karena Rey hanya mendengar samar-samar suara lelaki itu dari dalam kamar mandi dan belum melihat wajah lelaki itu di sana. "Memangnya siapa yang datang tadi Diandra?" tanya Rey kemudian pada Diandra yang tidak ingin membuang waktunya lebih lama lagi berada di dalam ruang kamar gadis itu. "Hanya orang yang lewat saja tidak penting jadi aku rasa lebih baik kamu kembali lagi ke kamar kamu tapi tunggu dulu Rey, kamu harus memberitahu aku semuanya jadi Apakah benar malam itu yang tidur denganku adalah kamu?" ucap tannya Gadis itu yang langsung pada intinya karena Diandra tidak mau masalahnya berlarut-larut ia pikirkan. "Iya Diandra itu aku mungkin kamu tidak mengingatnya karena kamu mabuk berat tapi aku jelas mengingatnya Diandra aku rasa kamu perlu mengulanginya denganku agar kamu bisa mengingat momen indah itu bersama denganku," ucap Reu saat itu pada Diandra dengan tatapan tajam yang menusuk bagi Diandra. Kemudian lelaki itu melangkah akan pergi begitu saja dari sisi gadis itu. "Lalu setelah kamu tahu bahwa malam itu yang tidur denganmu adalah aku kamu mau apa Rey bukankah semua itu adalah wajar bagi wanita dan juga lelaki lajang? jadi apa masalahmu sebenarnya?" ucap Diandra yang ingin tahu kenapa baru saat itu Rey membongkar semuanya dan memberitahu pada Diandra jika malam itu yang tengah tidur dengannya adalah Rey. "Aku memberitahumu hanya untuk mengantisipasi saja sesuatu yang tidak bisa aku kendalikan nantinya atau mungkin kelak memang ada seseorang yang perlu aku beritahu tentang masalah ini jadi kamu ingat saja bahwa kartu As kamu ada di tanganku jika kamu tidak menuruti keinginanku maka kamu akan tahu sendiri apa akibatnya dan asal kamu tahu aku juga tahu siapa lelaki yang datang ke sini tadi jadi kamu jangan macam-macam padaku dan turuti perintahku mengerti?" ucap Rey yang memberitahu pada Diandra apa yang Ia pikirkan saat itu jika yang datang ke tempatnya tadi adalah Gerry, namun saat itu rupanya Rey masih menebak-nebak saja karena Diandra sudah tampak pucat dan ketakutan saat itu hingga membuat Rey berasumsi bahwa memang yang datang ke tempat Diandra tebakannya benar yaitu Garry. "Lalu jika kamu mengetahui semuanya kenapa kamu mengancamku Rey kamu mendapatkan apa jika mengancamku dengan cara semenjijikkan itu?" ucap Diandra saat itu pada Rey karena memang gadis itu benar-benar tidak tahu lagi harus berkata apa pada lelaki yang saat itu tengah mengancamnya. Barulah Rey saat itu berbalik menghadap ke arah Diandra kembali lalu lelaki itu berjalan mendekat menuju ke arah Diandra dan satu tangannya terangkat ketika ia sudah menghentikan langkah kakinya tepat ketika ia berada di depan tubuh gadis itu jemari tangan itu lalu meraih ujung dagu Diandra di sana dan menariknya mendekat menuju ke arah wajahnya berada. "Karena aku menginginkan tubuhmu, aku ingin tidur denganmu lagi, jadi bukan hanya dia. Apa kamu mengerti itu dan jika kamu berani menolak keinginanku maka Aku pastikan akan membongkar hubunganmu dengan dia di tempat kerja ataupun di tempat keluargamu Apa kamu mengerti?" ucap Rey saat itu dengan ancaman yang lebih parah lagi bagi Diandra di mana Gadis itu jelas sudah tahu bahwa Gerry benar-benar tidak suka jika ada orang lain yang mengetahui hubungannya dengan Diandra dan Rey jelas adalah orang pertama yang mampu membuat Diandra melakukan hal yang di luar kendalinya. "Jadi mau kamu apa?" ucap Diandra yang sudah tampak gemetaran tubuhnya saat itu di mana ia khawatir jika Rey benar-benar akan melakukan ancamannya itu. "Malam ini datang ke tempatku jangan sampai ada yang tahu. Paham?" ucap Rey kemudian sebagai balasan tadi ia sudah berada di dalam kamar mandi.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN