Begitu juga dengan lelaki yang ada di depannya saat itu yang juga terkejut ketika melihat Diandra yang saat itu ada di hadapannya.
"Kamu! kenapa bisa kamu lagi, kamu lagi si?" ucap Rey saat itu.
"Aku juga ingin menanyakan hal yang sama, kenapa ada kamu di semua tempat yang aku datangi?!" ucap Diandra kemudian.
"Kalau kamu tanya sama aku, lalu aku harus tanya sama siapa? apa yang menjadi pertanyaan kamu itu juga yang ingin aku tanyakan!" ucap Rey jujur saat itu.
"Jangan-jangan kamu mengikutiku sampai di sini ya? kamu penguntit hah?!" ucap Diandra yang asal bicara saja.
"Sembarangan! mana ada waktu aku untuk hal yang tidak berguna seperti itu! jelas aku tidak mengikutimu, lagian aku di sini juga kerja!" ucap Rey kemudian.
"Kerja? hah siapa yang percaya? aku sudah bekerja di sini selama beberapa tahun, kenapa aku tidak pernah melihatmu? dan kenapa aku baru melihatmu saat ini?!" ucap Diandra kemudian yang tidak mau mengalah pada lelaki yang ada di depannya saat itu. Hingga perdebatan itu pun berlanjut dan baru berhenti ketika Gerry tiba di tempat itu beserta dengan pimpinan perusahaannya. Tampak saat itu Rey memberi salam hormat pada pimpinan perusahaannya itu dan Diandra juga melakukan hal yang sama, dari sanalah Diandra tahu jika Rey benar-benar bekerja di perusahaan itu dan lelaki itu jujur mengatakannya. Setelah pimpinan perusahaan itu memberitahu pada Gerry dan juga Diandra jika Rey akan ikut serta dalam proyek tersebut akhirnya membuat kedua orang itu tahu jika Rey adalah orang yang beberapa hari terakhir itu menjadi pusat perhatian.
Akhirnya pimpinan perusahaan pun pergi meninggalkan tempat dan saat itu tinggallah Gery dan Diandra serta Rey, bertiga saja di tempat itu ditambah seorang supir yang akan mengantarkan ketiganya menuju ke tempat yang dituju.
"Kenapa kamu tidak naik mobil sendiri saja?" tanya Gerry pada Rey.
"Sepertinya akan lebih menghemat pengeluaran jika aku bergabung sekalian di mobil yang kalian naiki, bukan begitu?" ucap Rey kemudian di mana ia akan menentang setiap keinginan yang lelaki itu inginkan Rey sudah berjanji dalam hatinya jika Ia akan selalu membuat lelaki bernama Gary itu jengkel padanya.
"Kenapa kalian berdebat hanya karena naik mobil saja? Apa kalian kenal satu sama lain?" tanya Diandra saat itu pada Gerry dan juga Reyga karena menurut Diandra keduanya sudah saling dekat satu sama lain.
"Kamu tidak perlu mengurus urusan kita yang penting kamu urus-urusan kamu sendiri," ucap Rey kemudian. Akhirnya ketiganya pun naik di dalam satu mobil yang sama dan mobil itu pun melaju menuju ke tempat yang ketiganya tuju, hampir lima jam perjalanan ketiganya tempuh. Dan akhirnya ketiganya tiba di hotel yang dituju.
"Sepertinya asisten aku hanya memesan dua kamar saja jadi lebih baik kamu Segera memesan kamar sendiri khawatirnya nanti kamu tidak akan mendapatkan kamar karena di tempat ini begitu ramai pengunjung," ucap Gerry saat itu pada Reyga.
"Kamu tenang saja kalau soal masalah kamar aku sudah memesannya beberapa hari yang lalu jadi sudah pasti aku sudah mendapatkan kamarnya," ucap Rey saat itu pada Gerry dan terlihat keduanya saling memasang wajah yang tidak mengenakan satu sama lainnya saat itu Diandra bisa melihat dengan jelas Aura yang terpancar dari wajah keduanya jika di antara mereka ada sedikit perselisihan namun Diandra tidak tahu masalah apa yang menimpa keduanya karena keduanya sepakat bungkam jika keduanya tengah kenal satu sama lain.
"Baiklah kalau begitu mari kita masuk ke kamar Kita masing-masing," ucap Diandra saat itu pada Kedua lelaki yang ada di sana, awalnya memang Diandra memesan hanya satu kamar saja karena niatnya Ia di hotel tersebut akan satu kamar hotel dengan Gerry tetapi karena keinginan langsung pimpinan perusahaan Diandra yang membuat Rey ikut serta membuat Diandra harus memesan dua kamar untuknya dan juga untuk Garry agar tidak ada kecurigaan yang akan mereka buat. Setelah mengambil kunci kamar masing-masing keduanya segera menaiki satu lift yang sama.
"Saat itu Diandra segera menekan tombol lift lantai sembilan namun setelah Diandra melihat ke arah kedua lelaki yang ada di kedua sisinya yang tidak menekan tombol pintu lift yang lain membuat Diandra penasaran pada kamar yang akan Rey tempati.
"Kenapa kamu tidak menekan tombol liftnya memangnya kamu berada di kamar lantai berapa?" tanya Diandra pada Rey.
"Aku berada di lantai sembilan sama seperti kamar kalian," ucap Rey Kemudian pada kedua orang yang ada di sana dan akhirnya Diandra mengerti kemudian lift itu segera menuju ke lantai yang ketiganya tuju yaitu di lantai nomor sembilan dan setelah itu keduanya segera keluar dari dalam pintu lift ketika pintu lift itu sudah terbuka, saat itu Diandra segera mencari nomor kamar yang sama seperti yang ada di nomor kartu kunci kamarnya. Begitu juga dengan Gary serta Rey dan ternyata kamar itu bersebelahan, di paling ujung ada kamar Rey dan di paling ujungnya lagi ada kamar Gerry sedangkan kamar Diandra ada di tengah-tengah diantara kamar Kedua lelaki itu. Meski ketiganya tampak begitu mengejutkan namun tidak ada pilihan lain selain ketiganya langsung masuk ke dalam kamar masing-masing. Diandra segera merebahkan tubuhnya di atas pembaringan setelah ia berhasil masuk ke dalam kamar tersebut Begitu juga dengan Rey serta Garry yang juga segera merebahkan tubuhnya di atas pembaringan karena merasa kelelahan.
"Baiklah Diandra sekarang lupakan urusan percintaan dan fokuslah mengenai pekerjaan karena kamu berada di posisi ini bukanlah hal yang mudah banyak rintangan yang sudah kamu lalui jadi tetaplah sebagai Diandra yang biasanya dan jangan hiraukan Kedua lelaki yang baru saja datang dalam hidupmu itu," ucap Diandra kemudian dalam hatinya untuk menyemangati dirinya sendiri. Sedangkan di tempat Gary lelaki itu segera mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Diandra.
"Sayang sepertinya rencana yang sudah kita rencanakan akan gagal jadi tetap fokus dengan pekerjaan kita masing-masing dan berusahalah untuk menjauhi lelaki yang bernama Rey itu karena sejak awal aku bertemu dengan dia aku merasa dia penuh dengan kecurangan dan aku tidak ingin kamu berhubungan baik dengan dia jika dia mempertanya padamu tentang sesuatu abaikan saja dia meskipun dia berada di pihak yang sama dengan kita tidak besar Kemungkinan dia akan menghianati kita jadi kamu mengerti kan?" ucap Gerry dalam Pesan yang ia kirimkan pada Diandra meskipun Gadis itu langsung membaca pesan dari kekasihnya itu namun Diandra juga memiliki prinsip dia sendiri dan dia juga bisa menjaga rahasia apa yang ia miliki dari orang lain Diandra juga tahu mana yang baik dan juga buruk baginya. Akhirnya Gadis itu pun hanya membalas pesan itu dengan kata-kata singkat saja.
"Oke aku mengerti kak Gery," ucap gadis itu kemudian.