ENAM

1269 Kata
"Kau tenang saja, aku akan mengambil nya untuk mu darling." desah Madame Alice mencoba meredam amarah Ralph. "Jangan coba-coba menipuku wanita tua! Atau usaha mu ini akan ku hancurkan dalam sekejap saja." ucap Ralph seraya mencengkram rahang Madame Alice lalu dengan kasar ia menepis wajah tua wanita itu. Madame Alice yang hampir jatuh tersungkur itu pun terhuyun sembari memegang meja kerjanya. Secepat kilat dia menuju ke arah filing cabinet miliknya dan mengambil beberapa berkas mengenai data-data para member Crazy Fantasy. Setelah menemukan apa yang di minta oleh Ralph, Sang Madame pun menyodor kan selembar kertas pada Ralph. Lelaki itu pun segera menarik kertas tersebut dengan kasar dari tangan Madame Alice. Ia melipat kertas itu lalu menyimpannya ke dalam saku celana jeans yang ia kenakan. Lalu tanpa menunggu apa pun lagi, Ralph melengos pergi dari ruang kerja Madame Alice tanpa satu kata pun. Hanya suara dentuman pintu ruangan di banting dengan kasar sajalah yang terdengar dari ruang kerja Madame Alice itu. ⚽️⚽️⚽️ "Apa yang sedang kau buat, Demmy? Heeemmm... Baunya sangat enak" ucap Katty sambil mengenduskan hidung mancungnya. "Em... Kau sudah bangun, Kate?" ucap Dominnique yang sempat kaget mendengar sapaan Katty tadi. "Yah aku baru saja bangun, Dem. Bau harum masakan mu itu yang membangunkan ku." ucap Katty seraya tersenyum manis menatap Dominnique. "Kau ini, selalu saja begitu." kekeh Dominnique sembari menghidangkan Cocido Madrileño buatan nya ke atas piring saji. Cocido Madrileño adalah salah satu hidangan kesukaan Dominnique dan juga Katty. Masakan yang terdiri dari buncis, daging ayam, tulang lutut sapi, bacon daging babi, sosis rebus, wotel, lobak, kol, mie, kentang dan sedikit bawang itu selalu menjadi menu favorites yang di masak Dominnique saat ia sedang tidak sibuk dengan tugas-tugas perkuliahannya. Sedang Katty, ia manusia pertama yang akan dengan senang hati duduk menunggu sampai Demmy selesai memasak. Katty bahkan sering tidak sabaran menunggu hidangan itu tersaji di atas meja makan dengan sendok dan garpu di kedua tangan nya seperti seorang anak balita. "Kate, mandilah dulu sebelum kita sarapan. Apa kau tak merasa jijik makan sebelum menggosok gigi?" ucap Demmy seraya mencibir kan bibirnya ke arah Katty. "Cih... Sudahlah Dem, setelah ini aku akan mandi. Lagi pula apa kau sendiri sudah mandi hem? Aku seperti mencium bau daging dan bawang dari bajumu itu." ucap Katty balas mencibir Dominnique. "Kau ini selalu saja banyak alasan jika di suruh mandi pagi. Lagi pula, aku sudah mandi sejak pagi tadi sebelum pergi ke super market berbelanja beberapa bahan makanan ini, Kate." ujar Dominnique sembari memutar ke dua bola matanya menatap Katty. "What? Kau pergi berbelanja tanpa mengajak aku, Demmy?" ucap Katty bangkit dengan ke dua tangan dipinggangnya. "Kau masih terlelap dalam mimpi seksual mu itu putri tidur. Kau bahkan meracau berbagai ocehan panas yang membuat ku tidak bisa tidur lagi. Oh my Godness! Aku tak habis pikir hasrat hyper seks mu itu bahkan terbawa sampai ke alam mimpi mu. Kau benar-benar luar biasa, Kate. Hahaha..." ujar Dominnique meledakkan tawa yang sejak pagi tadi dipendamnya. "Shitt! Sialan kau, Dem! Berhenti menertawakan ku." umpat Katty sembari melempar serbet makan yang berada di dekat nya ke arah Dominnique. "Aku mandi, Dem. Ingat kau tak boleh makan sebelum aku selesai mandi!" ancam Katty kemudian berjalan masuk ke dalam kamar mandi yang berada di sisi kiri kondominium itu. "Hahaha... Mandilah yang bersih Kate, ingat jangan berfantasi lagi di dalam sana." teriak Dominnique melanjutkan kekehahnya. Begitulah keakraban di antara ke dua gadis cantik nan sexy itu. Tak ada satu rahasia pun yang berusaha ditutupi mereka satu sama lain. Bahkan setiap liburan musim panas, maupun libur panjang lainnya. Mereka akan datang ke Madrid, Ibu kota Negara Spanyol itu untuk bersenang-senang tanpa sepengetahuan Antonio Miguel Kakak kandung Dominnique. Katherine Martinez bahkan membeli sebuah Kondominium kecil untuk mereka tinggali selama mereka berada di Kota Madrid. ___ Katty awalnya sangat risih tinggal disebuah kondominium kecil ini dan berniat membeli sebuah apartement saja dengan dua kamar tidur yang memiliki kamar mandi masing-masing. Akan tetapi Dominnique tak ingin Katty menghambur-hambur kan uang orang tua nya hanya untuk membeli sebuah Apartement yang hanya sesekali mereka pakai jika sedang berada di Madrid. "Tok... Tok... Tok..." Suara ketukan pintu. Pun akhirnya mengagetkan Dominnique yang sedang asik memainkan ponsel pintar. Ia melangkah menuju pintu sembari bertanya-tanya dalam hati siapa orang yang datang bertamu ke kondominium mereka. Dominnique pun sempat sedikit ragu membuka pintu tersebut. Tapi kemudian ia membukanya juga karena ia berfikir mungkin saja itu adalah Bryan pacar selingan Katty yang sering datang ketika mereka berlibur ke Madrid. "Klek..." Suara daun pintu yang sudah terbuka. "Mark! Kau!" jerit Dominnique kaget melihat siapa yang berada didepannya saat ini. "Hi, Sweet heart. Apa kau tak merindukan ku?" ucap Mark menerobos masuk sembari mencengkeram pergelangan tangan kiri Dominnique. Mark masuk tanpa permisi dan langsung menutup pintu kondominium itu dengan sebelah kakinya. "Apa yang kau lakukan disini, Mark. Pergi dari hidupku, aku tak ingin melihat wajah m***m mu itu." ucap Dominnique mengusir Mark dengan kasar. "Kau menyuruh ku pergi dari hidup mu setelah membuat ku jatuh cinta pada mu, hah! Apa kau tahu seperti apa perasaan ku yang harus bergelut dengan pilihan sulit antara memilih hidup bersama mu atau menuruti keinginan ke dua orang tua ku yang akan menjodoh kan ku, Dominnique!" bentak Mark kasar seraya mengunci Dominnique dengan kedua lengannya ditembok. Hal tersebut tentu saja sukses membuat Dominnique terkejut. Ia tak menyangka jika hubungannya dengan Mark tidak di restui oleh kedua orang tua Mark, mengingat selama ini Mark selalu membawa Dominnique ke acara-acara penting dalam keluarga mau pun diperusahaannya. "Tutup mulut busuk mu itu, Mark! Aku tak percaya dengan semua ucapan mu lagi!" ujar Dominnique dengan wajah penuh amarah. Bagaimana tidak, Dominnique melihat Mark sedang bermesraan dengan dua orang b***h di sebuah club malam terkenal di kota Barcelona. Ia melihat laki-laki hyper seks itu memasuk kan kejantanannya ke dalam kewanitaan salah satu b***h disertai dengan mulut Mark yang juga sudah mendarat mulus di kewanitaan b***h lainnya. Sungguh sangat amat menjijikkan bagi Dominnique melihat hal itu dan tentu saja sangat membuat perasaannya hancur luluh lantak bagai kan sebuah gelas kaca yang dihempas ke lantai. Dominnique yang merasa aneh dengan sikap Mark yang beberapa hari mencoba menghindar darinya itu pun mengatur rencana menguntit Mark seharian. Alhasil terbongkar lah kelakuan b***t Mark dibelakang Dominnique. Selanjutnya tanpa memberi tahu Mark, Dominnique dan Katty pergi menikmati liburan musim panas mereka di Kota Madrid. Tentu saja liburan ini juga menghasilkan sebuah pengalaman seksual baru dalam hidup Dominnique yang sempat merasakan permainan Crazy Fantasy begitu mereka sampai dikota kelahirannya itu. "Apa yang kau maksud, Dominnique? Apa kau pikir aku berbohong dengan semua perkataan ku tadi, hah?" ucap Mark kesal. "Eheemmm..." suara batuk Katty pun menghentikan pertengkaran di antara dua manusia berbeda jenis kelamin itu. "Ajak dia ke kamar, Dem. Selesaikan semua masalah kalian didalam sana. Kalau sudah tak menemukan jalan keluarnya lagi, selesai kan saja langsung ke tempat tidur. Aku sudah benar-benar bosan harus selalu mendengar omelan lelaki ini pada mu. Dia mengomel memarahi mu terus menerus tanpa berhenti, lalu setelah itu suara omelannya malah berubah menjadi suara desahan nikmat. Oh yak ampun! Pria macam apa kau ini, Mark?" ujar Katty ketus dengan sedikit terkekeh tanpa memperduli kan sorot mata lelaki itu yang sudah seperti Monster itu. Mark kemudian menyeret Dominnique ke dalam kamar yang berada di kondominium itu lalu menutup pintu dengan kasar dan menguncinya. Katty yang melihat peringai Mark pun hanya bisa menggeleng kan kepala nya sembari duduk di meja makan dan langsung melahap Cocido Madrileño buatan Dominnique yang sangat mengiurkan. Sesekali Katty merutuki kebodohan Dominnique yang tidak makan saja mendahuluinya tadi. Sebab perempuan berotak m***m itu berpikir Dominnique pasti akan sangat tersiksa melayani nafsu birahi Mark dengan keadaan perut belum terisi. Hahaha... Otak katty memang sungguh ajaib.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN