"Ralph Sergio! Benarkah kau mencintai ku? Benarkah kau akan selalu menjaga hatimu hanya untuk ku tanpa berpaling sedikit pun? Lalu bagaimana dengan tubuh dan birahi mu? Apa kau yakin hanya aku satu-satunya wanita yang bisa memeluk dan memuaskan mu, tanpa ada tangan cantik lain yang ikut menjamah mu? Kenapa hati dan logika terasa sulit untuk di sinkronisasikan? Bagaimana aku bisa mempercayai semua ucapan manis mu tadi?" ucap Dominnique sembari terus menangis memeluk kedua lutut dan kaki jenjangnya. "Dominnique Miguel! Percaya pada ku kali ini, Sayang. Aku tak akan mengkhianati kesempatan yang kau beri untuk ku. Aku tak butuh kesempatan kedua dan ketiga untuk memastikan semua ucapan ku pada mu." ucap Ralph lagi yang kali ini juga ikut duduk dan bersender didepan pintu kamar mandi ruang raw