"Ooouuugghhhh... Came on Bryan... Leee...biiihhh ceeepaaattt... laaggiiii!" desah Katty yang juga ikut menggoyang-goyangkan pinggul cantiknya di mulut Bryan.
Begitulah kejadian yang terjadi di dalam kondominium sempit itu. Mark yang datang dan berencana ingin menyelesaikan masalah dalam hubungan percintaannya dengan Dominnique, malah benar-benar asik bercinta dengan sang kekasih diatas ranjang. Sedangkan Katty yang sedang menikmati sarapan pagi dimeja makan pun, sudah tak bisa menahan nafsu hyper seks dalam dirinya yang sedang mode on akibat suara desahan-desahan panas dari Mark dan juga Dominnique.
Alhasil ide gila dalam otak perempuan itu pun bermunculan. Katty menelpon Bryan untuk datang memuaskan nafsu birahinya yang sedang panas. Bryan yang berprofesi sebagai seorang gigolo itu di kenal Katty saat ia dan Dominnique sedang berkunjung ke pesta ulang tahun sahabat Dominnique setahun lalu. Kala itu Bryan dibayar oleh tuan pesta untuk memuaskan para perempuan haus seks yang tidak membawa pasangan mereka. Kini, Katty dan Bryan sedang bercinta dengan sangat panas meja makan yang terletak di tengah ruang tamu dan dapur dalam kondominium itu.
"Aachhh... Kaauu... Seeemakiinnn niikkkmaaattt saaajaaa, Beeiibb..." desah Bryan meracau sembari terus mengulum klistoris Katty dengan rakus.
Bryan lalu memasukkan ke tiga jari tangannya ke dalam kewanitaan Katty yang sudah sangat licin dan juga basah. Lelaki gigolo itu memacu pergerakan tangan kanannya dengan cepat di sertai lidah yang juga tak berhenti bergerak.
"Ooouuugghhhh... Akuuu akann sammpaiii, Hoooneyyy! Uuucchhh...!" desah nikmat Katty penuh nafsu saat ia merasa kan o*****e pertamanya.
"Euuummm... Sssllluuuppp..." erangan nikmat juga keluar dari mulut Bryan saat cairan kental milik Katty mengalir dari kewanitaannya. Tentu saja Bryan langsung menghisap seluruh cairan nikmat itu dengan bibir manisnya.
Bryan kemudian bergeser mencari bibir sexy Katty dan membagikan sisa cairan kental itu pada pemiliknya.
"Ooohhh, Hooonneyyy... Iniii sungguhhh nikkmatt!" desah Katty yang masih terlentang tanpa busana diatas meja makan.
"Apa kau tak ingin bermain-main dengan adik kecil ku, Baby? Ia sudah lama merindukan belaian lembut dari mu, Sayang!" bisik Bryan di telinga Katty yang langsung membuat perempuan itu kembali mendesah
"Heeemmm... Benarkah itu, Bryan?" ucap Katty bangun dari meja makan dan memasang senyum smirknya.
Tanpa menunggu aba-aba dari Bryan, Katty mendorong Bryan hingga lelaki itu jatuh terduduk diatas sofa ruang tamu.
Katty kemudian dengan gemas memasukkan kejantanan Bryan ke mulutnya. Tak tanggung-tanggung, perempuan itu bahkan mampu menampung semua kejantanan panjang dan besar milik Bryan itu dalam mulut sexynya. Hingga Bryan tiba-tiba saja memekik nikmat merasakan miliknya bermain di sekitar tenggorokan Katty.
"Sssssttttt... Ooohhh, Kateee! Akkuuu suuukaaa permainnan muuu, sayanngg. Iniii nikkmattt!" racau Bryan sembari menjambak pelan rambut Katty.
Katty terus dan terus saja melakukan blowjob istimewa ciptaannya itu. Sesekali ia mengulum bahkan menyedot buah zakar milik Bryan dengan kuat, sehingga sang gigolo itu pun terkadang berteriak melenguh kenikmatan tanpa memperdulikan apa pun lagi. Katty yang melihat wajah terangsang milik Bryan itu pun semakin bersemangat memainkan mulutnya. Katty juga sering tak berfikir waras lagi jika sedang dalam puncak berhubungan seks. Tingkahnya pada Bryan sudah seperti seorang jalang yang memuaskan pelanggannya. Katty menjilati lubang a**s Bryan dengan penuh nafsu. Menyodok-nyodokan jari tengahnya ke dalam lubang itu kemudian langsung mengulum jarinya.
"Kaaateee... Oooohhhh..." Bryan terus saja melengkuh nikmat sembari memainkan kejantanannya dengan tangan.
"Teerusss saaayannngg... Akkkuuu akaannn kellluuaarrr..." desah nikmat Bryan di tengah kuluman lidah Katty pada lubang a**s Bryan.
"Kaaattteee... Where's your mouth? Come on, honneyy... I wanna cum... Oooouuggghhh..." teriak nikmat Bryan disertai cairan cinta miliknya yang tersembur masuk dalam mulut dan wajah Katty.
Mereka berdua pun terkulai lemas di sofa ruang tamu. Duduk sembari mengumpulkan kembali tenaga mereka. Bryan memandang Katty dengan senyum devilnya. Lalu kemudian menyambar bibir sexy Katty dengan rakus. Tubuh mereka berdua pun kembali lengket seperti lapisan wafer dan coklatnya. Bryan mencium Katty dengan sangat panas, saling mengaitkan lidah dan bertukar saliva satu sama lain.
"Bryaaannn... Oooohhhh" desah Katty saat sebelah tangan Bryan sudah mendarat diatas p******a indah katty.
Tangan Bryan memainkan p****g pink milik katty yang mengeras. Lidah nya juga sudah menari-nari dileher hingga tulang selangka Katty, membuat libido Seorang Katherine Martinez semakin memuncak.
"Oh my Godness! Kattyyy... Bryannn!" teriak Dominnique terkejut saat akan melangkah keluar kamar.
Mark yang berada tepat dibelakang Dominnique pun segera membalikkan tubuh kekasih nya lalu mendekap erat tubuh itu. Mark pun akhir nya ikut berbalik dan mengiring Dominnique menuju kamar mandi. Katty yang kaget melihat hal itu pun hanya bisa terkekeh geli sembari memandang Bryan masih dengan mata bernafsunya.
"Lanjuutttkaaannn... Permainaann... Kaliaannn... di kamar, Kateee..." teriak Dominnique yang menyembulkan sedikit kepalanya dipintu kamar mandi.
"Okeee, honneyy... Gosoklah punggung Mark dengan benar. Jika perlu berikan p******a mu busa sabun untuk menggosoknya." celoteh Katty nakal sembari menarik tangan Bryan untuk masuk ke dalam kamar dan melanjutkan permainan intim mereka yang tertunda.
Dominnique memutar bola mata nya sembari menutup pintu kamar mandi dan berendam bersama Mark dalam bathup kecil itu. Mereka menghilangkan keringat yang melengket hasil dari percintaan panas itu.
***
Sementara itu ditempat lain. Tepatnya di lapangan Santiago Bernabeu. Seorang pemuda terlihat sedang sangat galau dengan semua pikiran yang berputar dikepalanya. Sampai-sampai, seorang lainnya yang datang menghampirinya pun. Sama sekali tidak ia ketahui.
"What are you doing in here? Kembali ke lapangan dan berlatihlah dengan benar, Ralph!" teriak orang itu membuyarkan semua lamunan galaunya.
Ternyata kedua orang itu adalah Ralph Sergio dan Jose Matthew. Orang yang melamun kelas adalah Ralph. Sedang yang begitu keras berteriak. Sudah jelas adalah sang Manager team, Jose Matthew.
"Apa kau selalu berteriak seperti ini dihadapan seorang wanita, Mr. Matthew? Oh, Aku takut mendengar suatu hari nanti kau mati dengan membawa status duda beranak satu mu itu." kekeh Ralph mengejek Sang Manager club football mereka yang galak.
"Tutup mulut sampah mu itu, Ralph. Kau ada disini untuk latihan bukan untuk bermalas-malasan dan duduk seperti orang t***l di pinggir lapangan ini." balas Mr. Matthew mengejek balik.
Ralph yang jengkel dengan semua ocehan tak berguna Mr. Matthew itu pun segera bangkit dari pinggir lapangan dan bergabung bersama rekan-rekan satu team footballnya untuk kembali berlatih. Mereka selalu saja seperti itu. Saling mengenal dengan berbagai kata-kata pedas. Sampai membuat keduanya terlihat sangat tidak akur dan menjadi bahan rahasia umum dalam team football terkenal di kota Madrid tersebut.