Rubyza Andara gemetar sekujur tubuh, kepala menunduk tersembunyi di balik pintu toilet. Kedua tangan mencengkeram erat tepian pintu kuat-kuat.
“Kenapa berdiri saja di situ? Cepat keluar! Sudah pakai rambut palsunya juga, kan?” teriak seorang wanita galak dengan tidak sabaran. Menendang pintu dengan sangat keras hingga Ruby berjengit kaget. Akibat tendangan itu, kepalanya sedikit terbentur gara-gara terus berdiri di tempatnya.
Beberapa orang tertawa keras dan beruhu mengejek, lalu seorang pria berkata kasar, “cepatlah! Kami sudah tidak sabar ingin melihat tarian panasmu! Jangan sok malu-malu segala. Wanita yang telah bercerai 5 kali, apa yang perlu ditahan lagi? Kamu membuat kami merasa jijik saja!”
“Benar! Jangan sok menarik simpati seperti seorang perawan! Cepat keluar dan menarilah dengan baik! Kalau kamu membuat kami senang, mungkin akan ada yang memberimu banyak uang!” timpal seorang pria, nadanya sangat kasar dan buruk.
Suara-suara mengejek dan tertawa mereka menusuk telinga Ruby, membuatnya semakin tidak mau keluar dengan pakaian minim di tubuhnya.
Saking minimnya korset putih berenda imut itu, seluruh kulitnya bisa merasakan angin yang membelainya. Tipis, transparan, dan beberapa bagian penting tubuhnya hanya ditutupi jaring tali yang menampakkan kulitnya secara langsung. Bulu tengkuknya berdiri, dan segera diusap-usap gugup.
Bagaimana bisa dia keluar dan menari dengan pakaian seperti ini? Dia bahkan sudah mirip wanita yang ada di bar khusus para penari nakal dengan segala keseksiannya yang berbahaya.
Dastan yang melihat semua hal itu sejak tadi sangat gelisah. Tidak nyaman menyaksikan Ruby ditindas, tapi hatinya di saat yang sama sangat kesal dengan penolaka Ruby sebelumnay. Dia hanya diam di sudut ruangan dan tidak melakukan apa pun, hanya duduk bersandar menjadi pengamat.
Cahaya di dalam ruangan masih remang-remang, dan hanya dihiasi oleh beberapa lampir LED warna-warni yang bergantian berkedip-kedip gila.
“Cepat keluar! Kamu ini mau bikin kami semakin marah, ya? Sengaja? Sudah menjadi mantan narapidana, masih saja angkuh dan sombong! Benar-benar tidak tahu malu!” bentak seorang wanita dengan wajah emosi, segera mendorong wanita di depan pintu agar menyingkir, dan langsung menarik Ruby keluar dari persembunyiannya.
Rubyza Andara kaget bukan main mendapat sentakan itu, dan dengan cepat menutup bagian atas dan bawah tubuhnya yang terlalu terbuka. Benar-benar sangat terbuka sampai Ruby merasa seperti tidak memakai apa pun di tubuhnya!
Wanita ini sangat gugup dan ketakutan, kepala terus menunduk seraya menutupi tubuhnya dengan hati teriris perih. Rambut palsu biru elektrik dengan gaya elegan dan mewah menutupi bagian wajah dan tubuhnya hingga sebatas perutnya, berikal dengan juntaian menawan, membuatnya seperti mirip hantu modern yang tengah menakuti orang.
Semua orang terbahak dalam cahaya remang-remang, merasa sedang melihat hantu konyol yang tidak punya harga diri.
“Hei, nyalakan lampunya! Kita lihat seperti apa pakaian seksinya itu menempel di tubuh jeleknya! Aku ingin lihat seberapa aneh wajah dan penampilannya dengan pakaian murahan seperti itu!” teriak seorang wanita sambil terbahak kencang.
“Apa kalian tidak berpikir kalau dia itu mirip kuntilanak yang tengah jual diri? Benar-benar lucu!” ledek seorang pria, saking merasa lucunya, tangan kanan memukul-mukul meja hingga tubuhnya berguncang sangat keras.
Dastan memejamkan mata erat-erat menghindari pemandangan di seberang meja, rahang mengeras menahan luapan emosi tidak nyaman di hatinya. Dasi yang dikenakannya dilonggarkan tanpa sadar. Pria ini sangat tidak suka dengan apa yang tengah menimpa Ruby. Bagaimanapun juga dia lumayan akrab dengannya sebelum bercerai dengan Aidan.
Rubyza Andara sungguh bodoh! Dia telah menawarinya keluar dari ruangan ini, tapi malah membuatnya marah!
Apakah dia masih mencintai Aidan Huo sampai rela dipermainkan dan membuang harga dirinya? Apakah dia berpikir ingin mengejarnya kembali dengan fisik seperti itu? Jangan-jangan, Rubyza Andara telah kehilangan akal sehat?
Apakah bercerai 5 kali membuatnya jadi gila karena sudah tidak memiliki apa pun? Kehidupan di dalam penjara pasti telah membuatnya sadar betapa pentingnya uang dan status, maka dari itu mungkin tidak keberatan dengan cara seperti ini kembali ke sisi Aidan. Hidup tanpa uang dan latar belakang memanglah sangat sulit!
Suara-suara tawa dan mengejek terdengar semakin keras tak terkendali di ruangan ini, dan seiring lampu dinyalakan terang benderang, tubuh Ruby segera didorong ke tengah ruangan.
Wanita itu masih menundukkan kepalanya dengan rambut palsu ikal berwarna biru elektrik yang sangat indah menawan, dan kedua tangan menutupi bagian depan tubuhnya susah payah.
Pakaian itu benar-benar sangat terbuka dan menggoda, seolah-olah Ruby dengan kulit putih penuh bekas lukanya ibarat telur rebus gosong yang dikupas kulitnya, dan memakai sebuah stocking tipis yang menampilkan semua lekuk tubuhnya secara jelas.
Dia seperti merasa ditelanjangi oleh mata para tamu yang ada di sofa, membuat wanita ini menundukkan kepalanya semakin rendah bagaikan seorang pencuri yang takut dipukuli sampai mati. Sudut-sudut matanya diam-diam mulai berair, dan bibir digigit gugup menahan rasa malu di hatinya
Saat di penjara dulu, Ruby pernah dipermalukan di kamar mandi tanpa pakaian apa pun di tubuhnya, tapi itu masih lebih baik karena semua yang melihatnya adalah tahanan wanita. Sangat berbeda dengan sekarang, ada beberapa pria di sini, dan sebagian lagi dikenalnya cukup baik. Utamanya Dastan.
Semua orang hendak menertawakan Ruby yang pada mulanya terlihat seperti hantu konyol dalam kegelapan, tiba-tiba terdiam kaget ketika cahaya menimpa seluruh tubuhnya!
Di bawah cahaya lampu terang, semua bisa melihat kulit putih yang disembunyikan oleh Ruby yang sebelumnya memakai pakaian training merah muda.
Pakaian minim itu melekat sempurna membungkus tubuh kurus Ruby tanpa lengan sama sekali, tapi meskipun nyaris seperti wanita hampir kekurangan gizi, beberapa lekuk tubuh dan dua bulan indahnya yang menyembul ketat berbahaya, sangat menggoda di balik tali jaring korsetnya. Ruby sangat memikat luar biasa seolah itu diciptakan untuknya!
Pada dasarnya, dia adalah nona muda dengan tubuh sempurna dan kecantikan yang hampir tidak ada yang bisa menyainginya di ibukota. Menyuruhnya berpenampilan seperti itu hanya akan membuat pesonanya muncul ke permukaan, dan membuat pria mana pun pasti akan bertekuk lutut!
“Tegakkan kepalamu!” bentak seorang pria dengan wajah tak sabaran, matanya tanpa kedip melihat sosok Ruby. Jantungnya berdebar oleh rasa menarik luar biasa!
Keseksiannya yang tertutupi separuh oleh rambut palsu dan kedua tangannya memberikan Ruby aura misterius yang menggoda liar, memesona bagaikan wanita lugu tak berdosa.
Dastan bahkan membeku dengan napas tertahan melihat penampilannya!
Dia tahu jelas Ruby sangatlah cantik. Perpaduan wanita dewasa imut yang manis, tapi siapa yang menduga kalau dia bisa menampilkan keseksian yang sangat anggun, dewasa, dan membuat semua orang terpana seperti sekarang ini?
“Aku bilang tegakkan kepalamu! Dan turunkan kedua tanganmu itu!” bentak pria tadi, berdiri sambil memukul permukaan meja. Sangat tirani dan kasar. Gejolak di dadanya bergumuruh, padahal tadi dialah yang paling mengejek Ruby di antara semua orang.
Ruby mundur karena takut dan malah memiringkan tubuhnya. Kepala semakin ditundukkan hingga rambut palsu semakin menutupi tubuh seksinya.
Semua wanita sontak merasakan kegeraman dan kecemburuan di hati masing-masing!
Bagaimana bisa dia masih terlihat bagus sementara sudah menjadi monster buruk rupa? Apa bagusnya wanita jelek itu?
Kulitnya memang masih terbilang putih, tapi apakah para pria itu buta? Ada banyak bekas luka di kulitnya! Kecoklatan dan gelap! Belum lagi dia berjalan pincang seperti nenek-nenek! Wajah juga sangat menjijikkan dengan tanda silang di kedua pipinya!
“Hei! Kamu dengar tidak! Hadap sini! Turunkan kedua tanganmu, dan tegakkan kepalamu! Kamu mau dihukum berat malam ini, hah?”
Seorang wanita yang sangat kesal, dan ingin segera mempermalukan Ruby lebih hebat lagi segera menyentak sebelah lengannya, membuat tangan yang menutupi bagian pribadinya di bawah sana terlepas, dan menampilkan dalamannya yang bersembunyi di balik korset tipis itu. Untungnya, ada motif kupu-kupu yang menutupinya sedikit hingga tidak begitu kentara memperlihatkan semuanya.
Sekujur tubuh Ruby memerah luar biasa!
Hatinya seperti dipukul palu! Kepalanya seperti disambar petir! Seketika membuat dunianya hening selama beberapa detik. Dia ingin sekali pingsan, tapi sialnya malah tidak bisa!
Melihat Ruby mematung kaget, wanita jahat tadi segera menarik tangan satunya lagi hingga bagian bulan indahnya yang menggantung sempurna terekspos di mata semua orang.
Para pria menelan saliva gugup!
“Kalian lihat? Dia memang sangat cocok memakai pakaian murahan seperti ini! Nikmatilah baik-baik bagaimana seorang wanita angkuh super sombong yang selalu membanggakan dirinya di masa lalu! Sekarang tidak hanya sekedar menjadi mantan narapidana, tapi juga sudah jatuh ke kubangan gelap! Berani sekali meremehkan kita mengejar Aidan Huo sampai mengancam semua wanita di ibukota secara terang-terangan!” teriak wanita jahat sebelumnya, segera saja dengan licik menarik kedua tangan Ruby, memilinnya di belakang punggung.
Dengan posisi seperti itu, membuat bagian depan Ruby benar-benar menjadi santapan semua mata para tamu di sofa!
Air mata Ruby mengalir deras, bibir gemetar menahan kesedihan menebas hatinya, langsung melirik ke arah Dastan yang tampak syok hingga mengkelam suram.
Pria itu membisu lebih dalam, dan seolah menjadi patung dingin di sana. Sama sekali tidak terlihat ingin menolongnya dari adegan super memalukan yang dialaminya sekarang.
Rubyza Andara dengan pakaian seseksi itu dan memakai rambut palsu biru elektrik yang menggoda sedikit nakal, sebenarnya membuatnya sangat seksi dan menawan. Terlihat sangat dewasa, arogan dengan pesona cantiknya, dan tampak sangat keren.
Dia seperti pahlawan wanita di film barat dengan pakaian seksinya yang ketat dan memikat!
Melihat keindahan Ruby, dan juga bekas luka di kulit wajah dan tubuhnya, membuat jantung semua pria di ruangan itu berdebar kencang!
Apanya yang monster?
Ruby malah terlihat sangat unik dan menawan!
Dia wanita yang sangat menantang untuk ditaklukkan! Bahkan dua tanda silang di pipinya dengan rambut palsu itu memberikan kesan seksi yang nakal dan percaya diri!
Bagaimana bisa dia jadi seperti ini?
Semua pria di ruangan terheran-heran dalam kekaguman masing-masing.
“Dia benar-benar cocok! Cepatlah menari! Kalau membuatku senang, kamu pasti akan aku bawa pulang dan membuatmu lebih terkenal! Kamu suka uang, kan? Siapa yang tahan dengan kemiskinan dan hidup susah? Itu sebabnya kamu masuk ke tempat ini, kan?”
Pria jahat sebelumnya mengusap mulutnya gugup. Dia ingin meniduri Ruby!
“Dastan! Aku tidak akan menghakimimu kalau kamu ingin tidur dengannya, aku saja tergoda olehnya. Kamu jangan sungkan, sudah pasti tahu seberapa menarik dia, bukan? Kita bisa berbagi,” lanjutnya sembari menyikut Dastan yang termenung dengan wajah suram. Mata menatap gelap pada sosok Ruby yang kini menjadi bulan-bulanan dua wanita di depan sana.
Hati pria ini sangat marah! Tapi, entah kenapa tidak bisa bangkit dari duduknya, seolah kedua kakinya dipaku ke tanah! Ada apa dengan dirinya?
“Ayo, menarilah!” titah pria tadi, melempari tubuh Ruby dengan uang yang berhamburan ke lantai, dan seorang wanita segera menarik salah satu tali jaring di paha kirinya.
Ruby menjerit takut dan panik, tapi di bawah alunan lagu menghentak adrenalin dan juga gerakannya yang anggun lemah lembut itu, membuat pesonanya semakin naik berkali-kali lipat!
Beberapa pria berseru dan bertepuk tangan heboh, ikut-ikutan melempari Ruby dengan beberapa lembar uang merah.
“Buka lebih banyak! Dia ternyata tidak begitu buruk! Rupanya pesona nona mudanya tidak hilang semuanya!” komentar seorang pria sambil memeluk seorang wanita di sisinya, keduanya tertawa mengejek ke arah Ruby yang dipaksa berputar beberapa kali seperti sebuah gasing.
Wanita jahat yang sibuk mempermainkan Ruby, memutar tubuhnya lebih cepat sambil menarik lepas satu tali lagi di sisi pahanya hingga terputus.
Rubyza Andara terkesiap dingin dalam hati!
Apakah mereka akan sungguh-sungguh menelanjanginya dengan cara memalukan seperti ini?
Dalam hati, Ruby semakin membenci Aidan Huo karena telah melemparnya ke sarang serigala!
Seorang pria dari sisi sofa lain segera bangkit, dan tiba-tiba saja mendorong wanita di dekat Ruby.
Semua orang di ruangan itu kaget hingga membola syok!
“Lepaskan! Jangan sentuh aku!” ronta Ruby marah, menangis tergugu menolak ciuman dari pria itu yang sudah mirip ikan mas koki di udara.
Karena dalam keadaan mabuk, serangannya selalu meleset, dan tangannya yang menahan dagu Ruby tidak sengaja terjatuh, dan menarik lepas korsetnya sampai robek membelah tali jaring yang menghiasi kedua bulan kembarnya yang bersinar indah.
Tubuh Ruby mematung syok, pupil mengecil kalut!
“Rubyza Andara, kamu memang sangat cantik dan menggoda, tidak heran semua pria tergila-gila kepadamu. Apalagi menikah dengan 5 pria kaya raya. Bagaimana kalau kamu menjadi simpananku saja? Ayo buka semuanya!”
Dastan yang menilai adegan itu sudah keterlaluan tidak sadar berdiri dari duduknya, hendak maju ke depan meninjunya dengan penuh amarah.
Belum sempat melangkah, tiba-tiba saja pria mabuk itu langsung jatuh ke atas meja kaca hingga merintih kesakitan.
Para wanita langsung menjerit ketakutan!
“Di sini bukan tempat murahan seperti otakmu itu. Pergi dari sini sekarang juga, dan jangan pernah kembali,” desis Aidan Huo dingin, tiba-tiba muncul di ruangan dengan wajah gelap menakutkan.
Dia memeluk erat Ruby yang sudah tertutupi mantel hitamnya dengan sempurna, dan satu kakinya menginjak keras perut pria di lantai!