Mawar melirik sinis sepiring nasi goreng yang ada di meja kerja milik dokter Arland di klinik milik pria itu. Dari balik pintu ruang kerja dokter Arland, ia mendapati pria tinggi itu berdiri memunggunginya karena dokter Arland tengah mencuci tangan di wastafel sebelah meja kerjanya.
“Mas sudah sarapan juga, belum?” tanya dokter Arland.
Dika yang duduk di kursi yang ada di depan meja kerja dokter Arland, berangsur mengangguk-angguk. “Udah.”
Sambil mengeringkan tangannya menggunakan handuk kecil yang tergantung di wastafel, dokter Arland menatap antusias Dika. “Oh iya? Mas sarapan pakai apa, tadi?”
“Sup!” balas Dika tak kalah antusias.
Dokter Arland langsung mencebikkan bibir karena merasa iri pada Dika yang makan memakai sup, sementara ia justru diberi sepiring nasi goreng oleh Arunik
