AMPUN KAK, TOLONG JANGAN PUKUL RIA LAGI!

1387 Kata
**** Di ruangan guru **** "Begini pak Adrian..!! Sebenarnya, adik bapak sering datang pas bel berbunyi. Hari ini dia datang terlambat bersama Siska temannya, dan saya menghukum mereka di lapangan. Saya mohon maaf atas kejadian ini, tapi boleh saya tau pak apa alasan Riana selalu datang terlambat? Mungkin pak Adrian tahu??? " tanya Bu Sekar "Maaf Bu, saya kurang tahu. Tapi nanti akan saya urus anak itu!!" jawab Adrian "Baik pak, mohon kerjasama nya. Karena sekarang Riana sedang kurang sehat, bapak bisa membawanya pulang!" ucap Bu Sekar "Baiklah, kalau begitu saya permisi!" Adrian pergi menemui Riana **** Riana yang baru saja tersadar dia terkejut melihat sang kakak duduk di kursi di sampingnya **** "Kak, kenapa Kakak ada di sini??" tanya Riana yang kaget melihat Adrian "Cepat bangun dan pulang ke rumah!!" ucap Adrian dengan wajah marah "Baik kak...!" Riana sama sekali tidak membantah sepatah kata pun dan langsung mengikuti sang kakak **** Di rumah **** Sebuah tamparan yang begitu keras mendarat di pipi manis Riana sehingga Riana terjatuh ke tempat tidurnya. "Dengarkan kakak baik-baik!!" ucap Adrian yang menjambak rambut Riana yang terjatuh "Kamu tau...!! Kakak membatalkan semua pekerjaan kakak hari ini..!! Semua itu karena kamu!!!" Adrian semakin keras menjambak rambut sang adik "Ampun kak, sakit kak...!" ucap Riana yang memohon ampun pada kakaknya "Tidak ada ampun untuk seorang pembunuh sepertimu, kamu tau..! Semua gara-gara kamu, aku kehilangan kedua orang tuaku, dan juga mimpiku..! Kamu itu benar-benar pembawa sial!!" ucap Adrian yang mendorong kan tubuh Riana ke kasur "Ampun kak...! Ria mohon maafkan Ria kak...!" Riana terus memohon ampun pada kakaknya Akan tetapi Adrian sudah gelap mata... Dia membuka sabuk yang dia pakai dan mencambuk adiknya tanpa ampun Rianna menjerit kesakitan tetapi Adrian semakin memukulinya "Diam...!!!" teriak Adrian yang begitu kejam pada adiknya Riana terdiam membisu hanya air mata yang menetes di pipinya... Dia bahkan tidak berani mengucapkan sepatah kata pun...! "Dengarkan kakak baik-baik..!! Sekali lagi kamu membuat kesalahan..!! kakak tidak akan segan-segan mengirim kamu ke asrama!!" ancaman Adrian membuat Riana takut "Kak, Ria minta maaf. Ria janji gak akan mengulanginya lagi, maafin Ria kak" ucap Riana yang terbaring tak berdaya atas siksaan kakak kandungnya sendiri Adrian sama sekali tidak menjawab... Dia pergi keluar dari kamar Riana meninggalkan sang adik yang kesakitan "Bi.. Bibi di mana??? " panggil Adrian pada bi Tini "Bibi di belakan den. Aden kapan pulang?" tanya Bi Tini "Saya mau kembali ke kantor Bi. Tolong lihat Riana di kamarnya, sebentar lagi saya akan telpon dokter Ayu untuk mengobati nya!!" ucap Adrian "Non Ria kenapa den???" tanya bi Tini yang tak tahu apa-apa "Adrian habis pukuli dia!" jawab Adrian "Ya ampun den...! Kasihan non Ria!!" ucapa bi Tini yang langsung naik ke kamar atas untuk melihat Riana Bi Tini tahu Adrian sering memukuli Riana... Tapi bi Tini tidak bisa membela "Non...!!" ucap bi Tini yang menghampiri Riana yang terbaring "Bi... Sakit bi...!" ucap Riana dengan suara yang begitu lemah Bi Tini melihat sekujur tubuh Riana penuh dengan cambukan... Bahkan seragam putih abu yang di pakai Riana penuh dengan darah "Tahan ya non, sebentar lagi dokter Ayu datang!!" kata Bu Tini yang memeluk Riana yang berusaha bangun Dokter ayu tiba dan menghampiri Riana "Kali ini apa lagi yang kamu lakukan ?? Sampai sampai kakak mu gelap mata lagi??" tanya dokter Ayu (dokter Ayu adalah sepupu Adrian dan Riana) "Gak papa kok kak, Ria yang salah!" jawab Riana yang Manahan sakit ketika dokter Ayu membuka pakaian nya "Kakakmu itu benar-benar keterlaluan...! Tidak bisa bicara baik-baik malah main tangan saja yang dia bisa, dan kamu juga...!! Kamu sudah tahu kalau kakakmu seperti itu masih saja suka mencari masalah!!" dokter Ayu terus mengomeli Riana "Hari ini Ria telat masuk sekolah... Di jalan tadi pagi ada macet karena ada kecelakaan... Pas Ria nyampe sekolah Ria di hukum sama guru, tapi Ria gak kuat terus jatuh. Pulang pulang di pukuli kakak, tau gini Ria bolos aja ya!" ucap Riana "Hus...!! Main bolos aja, mau jadi apa kamu di masa depan. Kalau gitu sih namannya udah jatuh ke timpa tangga terus pas bangun kepentok lagi... Haahahaaahaaa...!" ucap dokter Ayu sambil mentertawakan Riana Riana tersenyum... Ya begitulah Ayu berusaha menghibur sepupunya... Karena dia tahu bahwa Riana tidak pernah mendapatkan perlakuan baik setelah kedua orangtuanya meninggal "Sudah... Ini kak Ayu kasih obat penahan nyeri ya, juga udah Kak Ayu oleskan obat ke luka kamu biar gak memar. Kamu istirahat saja!" ucap Ayu yang menggantikan baju yang Riana pakai "Makasih kak Ayu!" Riana tersenyum "Enak aja, cuman makasih? Bayaran kakakmu ini sangat mahal loh...!" ucap dokter Ayu "Ia Ria tau kok..!" jawab Riana dengan senyum "Ya sudah kamu baringan lagi... Kakak ke bawah dulu, mau lihat bi Tini masak apa...? Kamu belum makan ya?" tanya Ayu "Kok kak Ayu tau sih kalau Ria belum makan?" sindir Riana "Hello... Kamu meremehkan dokter cantik ini ya...???" ucap Ayu dengan sombongnya "Kirain dokter modal tampang doang... Haaahaaahaaa!" sindir Riana "Dasar kamu ya..!!" dokter Ayu menggelitik pinggang Riana "Aww... sakit kak!!" Riana kesakitan "Duh...!! Sorry, sorry. Kak Ayu lupa, abisnya kamu godain Kak Ayu Mulu sih. Ya sudah kak Ayu pergi bantu bi Tini siapin makan dulu ya!" ucap Ayu yang kembali berdiri dan berjalan keluar dari kamar Riana Dokter Ayu pergi ke dapur menghampiri Bi Tini yang sedang mempersiapkan makan siang untuk Riana dan dokter Ayu "Bi... Saya makan di atas aja sama Riana!" ucap dokter Ayu "Baik neng.... Kalau begitu bibi antarkan ke atas ya!" jawab bi Tini "Ia Bi, eh ia Adrian kemana?" tanya dokter Ayu "Den Adrian tadi pamit mau kembali lagi ke kantor neng!" jawab bi Tini "Owh...! Kirain ada di kamarnya!" ucap dokter Ayu "Katanya sih ada rapat tadi pagi... dan bibi juga tidak tahu kalau den Adrian pulang bawa non Ria..!" jawab Bi Tini "Jadi bibi gak lihat pas Riana di pukuli ya.!?" tanya dokter Ayu "Engga neng!" jawab bi Tini "Sampai kapan tuh anak tega nyakitin adiknya sendiri!? Saya heran deh sama tuh anak yang satu itu..!!" ucap dokter Ayu "Sebenarnya bibi juga kasihan sama non Ria... Tapi bibi gak bisa berbuat apa-apa neng!" ucap bi Tini dengan wajah sedih "Ia bi, saya tahu...!! Setidaknya bibi masih bisa merawat Riana. Saya yang saudaranya saja jarang bisa mengunjunginya karena begitu sibuk, bibi tolong jaga Adrian dan Riana dengan baik ya bi!" ucap dokter Ayu yang menepuk bahu Bu Tini "Ia neng..! Andai saja Bu Dewi dan pak Barmono masih ada. Mungkin mereka sangat bahagia melihat non Riana yang begitu cantik dan baik hati!" ucap bi Tini "Ia bi...! Semoga almarhum dan almarhumah di terima di sisi Tuhan..!" ucapa dokter Ayu "Aamiin neng, oh ia ini masakannya semua udah Mateng neng. Mari saya bawakan ke atas!" ucap bi Tini "Ayo Bi biar saya batu!" ucap dokter Ayu Makan siang penuh canda dengan dokter Ayu yang cantik seolah rasa sakit yang di dapat Riana karena pukulan dan cambukan sang kakak tak terasa tapi sayang semua itu harus berakhir karena dokter Ayu harus kembali ke rumah sakit "Ahhhhh... Masakan bi Tini memang paling enak, rasanya abis makan mau langsung tidur cantik!" ucap dokter Ayu "Haha...! Emang masakan si bibi paling enak...!" ucap Riana "Ah neng Ayu sama non Ria bisa aja bibi jadi malu!!" ucap bi Tini yang sedang membersihkan meja makan di atas "Idih...! Si bibi malu..!! Kelihatan banget muka nya merah tuh.!!" sindir dokter Ayu "Masa sih neng..!?" tanya bi Tini "Ia bi, lihat gih di cermin." Jawab dokter Ayu Bi Tini pergi melihat wajahnya di cermin "Enggak kok non, muka bibi gak kenapa-kenapa.!?" ucap bi Tini "Hahaha...! Si bibi mau aja di kerjain sama kak Ayu!!" tawa riang Riana membuat dokter Ayu tersenyum "Andai tiap hari kamu bisa ketawa seperti ini...! Rasanya pasti bahagia. Dari kedua orang tua kamu meninggal sampai sekarang sangat sulit melihat kamu tertawa riang seperti ini!" dalam hati dokter Ayu "Eh ia, ini sudah sore. Saya harus kembali ke rumah sakit, bi Tini tolong temenin Riana ya!!" ucap dokter Ayu "Loh...!! Kok udah mau pergi...!?" ucap Riana dengan kecewa "Ria, maaf sayang ada banyak kerjaan di rumah sakit...! Kakak Ayu kan seorang dokter!" ucap dokter Ayu "Ia gak papa kok,Ria mau istirahat aja!" ucap Riana yang pergi meninggalkan meja makan dengan kecewa "Bi, jaga Riana ya. Kalau ada sesuatu hubungi saya saja!" ucap dokter Ayu "Ia neng siap!" ucap Bi Tini "Kalau begitu saya pamit ya Bi!" ucap dokter Ayu "Ia neng hati-hati di jalan!" ucap Bi Tini
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN