Saki mengerjap terkejut saat bibir Dipta mencecap bibirnya semakin dalam dan intim, dia mencoba mengambil alih kewarasannya dan mendorong Dipta, obrolannya dengan Dipta belum selesai.
Dia mencoba menyembunyikan kegugupannya dengan memberikan tatapan tajam pada Dipta, namun entah kenapa di mata Dipta itu terlihat menggemaskan.
“Kita belum selesai.” Ucap Saki dengan perasaan yang campur aduk. Dipta lalu mengulum senyumnya, dia tau akan sangat sulit membuat Saki percaya jika dia telah mencintai wanita itu.
Dipta lalu berpindah duduk di sofa, menghadap pada Saki dengan duduk bersila, sedang Saki masih duduk menghadap ke arah televisi di depan sofa.
“Jatuh cinta kamu itu terdengar seperti kebohongan, Mas.” Ucap Saki dengan nada dingin.
“Kamu berbicara denganku, Saki. Lihat aku.” Dipta
