Bab 44 | Pulang Tanpa Kabar

2260 Kata

Bukannya membaik setelah tidur, Saki justru merasakan demamnya tidak juga turun, tubuhnya semakin lemas dan kini perutnya bergejolak hingga membuatnya tergopoh-gopoh menuju kamar mandi dan memuntahkan cairan karena memang perutnya belum terisi sejak pagi. Dia mengecek kembali suhu tubuhnya yang ternyata terasa sangat panas. Langkahnya tertatih keluar dari kamar mandi dan menuju ke dapur. Dia harus makan sesuatu jika tidak ingin bertambah parah. Membuka kulkas dan mendapati roti yang dia beli dua hari lalu membuatnya langsung mengambil itu dan memakannya walau terasa pahit, setidaknya dia harus mengisi perutnya terlebih dahulu. Dia ingin memesan delivery, namun rasanya dia tidak sanggup untuk turun ke lobi mengambil makanannya, dia juga tidak tau nomor security dan tidak mau bertanya pa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN