Pukul 01.00 dini hari. Alvaro membaringkan Natali ke kamar hotel terdekat di daerah itu. Alvaro ingin membawa Natali ke apartemennya, tapi ia tak bisa berkendara - dengan perasaan yang masih berkecamuk seperti sekarang. Akhirnya Alvaro membeli sebuah kaos dan celana pendek untuk Natali, lalu membawa perempuan itu ke hotel. Dengan hati-hati, Alvaro membuka selimut yang menutupi tubuh Natali. Laki-laki itu mengumpat ketika melihat noda kemerahan di leher Natali. Dan itu tidak hanya satu - ada beberapa sampai ke bagian d**a perempuan itu. "Sialan, Zerach!" umpat Alvaro sambil menutup tubuh Natali lagi. Alvaro berdiri dan menenangkan napasnya. Laki-laki itu segera menelepon Riyan, tak peduli hari sudah malam dan sekretarisnya itu mungkin sedang tidur. "Riyan, ada yang harus kau lakukan,"